Mohon tunggu...
Agustine Ranterapa
Agustine Ranterapa Mohon Tunggu... Guru

Aku seorang Guru SD. Tidak ada keajaiban dalam pekerjaanku. Aku tidak pernah berjalan diatas air dan aku juga tidak mampu membela lautan. Tetapi yang aku tahu, aku adalah seorang pemimpin pembelajaran yang mencintai anak-anak didikku. Karena menurutku seni tertinggi seorang guru adalah bagaimana ia menciptkan kegembiraan dalam ekspresi kreatif dan pengetahuan". Alhamdulillaah ditakdirkan menjadi seorang guru.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Musim Yang Tidak Pernah Kembali

25 September 2025   15:45 Diperbarui: 25 September 2025   15:47 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto Lantern Of Heart

Setiap cobaan yang datang, entah itu pengkhianatan dari orang yang kita percaya, kegagalan yang meremukkan mimpi, atau patah hati yang memilukan, bukanlah hukuman. Ia adalah ujian. Sebuah kalibrasi halus dari Sang Pencipta untuk membersihkan hati kita dari cinta-cinta yang salah, untuk menguatkan iman yang rapuh, dan untuk menuntun kita kembali ke jalan yang lurus. Patah hati, pada hakikatnya, adalah pengingat bahwa cinta sejati bukanlah pada makhluk yang fana, melainkan pada Al-Hayyu Al-Qayyum, Yang Maha Adil Perkasa dan Maha Bijaksana.

Maka, biarkanlah air mata itu mengalir. Biarkanlah rasa sakit itu singgah sejenak, karena di dalamnya tersimpan pelajaran berharga. Jangan pernah biarkan dirimu putus asa dari rahmat Allah. Putus asa adalah pintu masuk bagi kegelapan yang tak berujung, sementara harapan adalah cahaya yang terus menyala. Jadikanlah setiap cobaan sebagai jalan untuk kembali kepada-Nya, karena sesungguhnya, hidup ini hanyalah sebuah perjalanan pulang. Perjalanan dari yang fana menuju Yang Abadi.

Kuatkanlah imanmu, peliharalah harapanmu, dan yakini dengan sepenuh hati bahwa setiap takdir yang datang adalah bagian dari skenario terindah yang telah Ia rancang untukmu. Yakinlah, di balik badai terberat, pelangi akan muncul. Di balik air mata terhangat, senyum akan kembali merekah. Teruslah berjuang, teruslah berdoa, dan teruslah percaya. Karena Dia, Sang Maha Pengatur, tak pernah meninggalkan hamba-Nya walau sedetikpun.

🌿 “Biarlah rindu ini menetap, seperti edelweys yang abadi di puncak sunyi, menjadi saksi waktu yang tak pernah lelah menunggu.”

||Dalam Ruang Rindu Edelweys||Lamasi Timur 25 September 2025||

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun