Mohon tunggu...
Agus Subali
Agus Subali Mohon Tunggu... Guru - Penikmat keheningan.

Belajar Untuk Kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Likupang: Surga Wisata Tersembunyi di Pulau Anomali

23 Februari 2022   06:55 Diperbarui: 23 Februari 2022   07:29 1517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 pemandangan indah dari puncak bukit Pulisan (sumber:Indonesia.travel)

 Alfred Russel Wallace, terkesima lebih tepatnya kebingungan saat mengidentifikasi fauna Pulau Sulawesi pada 1856: Misterius dan aneh. Rasa penasaran tersebut begitu menggelisahkan.

Rasa penasaran itu sebenarnya muncul saat mendarat di Lombok setelah menjelajah pulau Bali. Lombok dan Bali yang dipisahkan selat sempit punya fauna berbeda. Tak masuk akal! Penasaran makin tidak terkendali saat meneliti fauna Sulawesi. Mengapa?

Pada 1857 setelah menjelajah Pulau Aru, Wallace menuju Makassar untuk mengumpulkan spesimen lagi. Februari 1858 The Big Bang sejarah alam lahir. 

Dalam kondisi lelah dan lemah akibat malaria, Wallace menulis surat dari Ternate ke sahabatnya, Charles Darwin di Inggris. Pertanyaan "mengapa" telah terjawab. Dengan sangat antusias, Wallace menulis tentang varietas yang diakibatkan seleksi alam.

Sulawesi sebagai Pulau Anomali dan keanehannya menjadi detonator "ledakan" pemikiran Wallace akan keragaman spesies. Mesin evolusi telah ditemukan. Bukan di Galapagos, Equador tapi di Kepulauan Sulawesi. Bahkan sebelum Charles Darwin menerbitkan Origin of Spesies pada 1859.

      ------

Likupang, salah satu tempat di Sulawesi Utara (North Sulawesi), Kabupaten Minahasa Utara tidak hanya memberi suguhan surgawi: Laut biru toska yang indah, terumbu karang yang memesona, pantai dengan pasir putih cantiknya atau perbukitan eksotis yang menawan; hutan hujan tropis dengan kerindangan pepohonannya. 

Namun, lebih dari itu. Mesin alam karunia Tuhan yang bekerja selama jutaan tahun. Mengubah pelan-pelan DNA makhluk hidup di atasnya.

Wallace Naturalis Inggris pada 1859 sempat mengunjungi Likupang selama seminggu tepatnya di Pantai Batuputih; untuk mengumpulkan spesies endemik--maleo, babirusa, anoa, tidak ketinggalan pula, serangga.

 Maleo, hewan endemik pulau Sulawesi (sumber: Indonesia.travel)
 Maleo, hewan endemik pulau Sulawesi (sumber: Indonesia.travel)

 Betapa spesialnya fauna Sulawesi bisa diilustrasikan begini. Maleo; burung ini adalah satu-satunya di genusnya, satu-satunya di spesiesnya, dan hanya hidup di satu ekosistem yakni Sulawesi. Sekali punah, berarti sirnalah dari muka Bumi.

Dengan latar belakang sejarah alam dan keunikan flora dan fauna serta bentukan geologis itulah, DSP Likupang adalah tempat indah istimewa, percikan surga yang tersembunyi yang wajib dikunjungi. Kehadirannya menambah deretan panjang, Wonderful Indonesia.

Branding Pulau Evolusi

Galapagos di Equador menjadi ikonnya Evolusi Darwin. Burung finch dan kura-kura Galapagos menjadi sajian eksklusif wisatawan. Siapa pun yang mengunjungi Galapagos pastinya bangga--merasa menjadi bagian dari Origin of Spesies. 

Kesan eksklusif itulah yang menyelimuti Galapagos. Bayangkan, jika Anda, sambil membawa buku Origin of Species, berfoto di dekat kura-kura Galapagos. Sensasinya tak ada obat: Pecah!

Ada rasa bangga yang meluap. Seolah menggapai mimpi yang tidak semua orang bisa gapai. Sama seperti pendaki gunung. Rasanya terbayar lunas jika sudah menapak tanah Nepal untuk menaklukkan puncak 8.848 m: Everest!

Kita tahu infrastruktur Nepal sangat amburadul. Namun pada 2018 menurut data dari Badan Pariwisata Nepal, mampu mengggaet wisatawan 1.173.072. Angka yang fantastis.

Padahal mendaki Everest bukan perkara mudah, Everest juga menjadi kuburan massal pendaki lemah. Namun, itulah magnet yang bernama sensasi--kenikmatan berada di puncak tertinggi Planet Bumi mengalahkan ketakutan paling primordial sekalipun yakni mati.

Nah, Sulawesi secara umum dan Likupang secara khusus punya magnet seperti Nepal maupun Galapagos. Membuat yang datang berkunjung menikmati desiran hawa kebanggaan. Berada di Pulau Anomali yang jutaan tahun menjadi mesin yang mengubah flora faunanya menjadi eksotik--tepatnya aneh, tiada dua di dunia.

Pantai Paal yang indah (sumber:Indonesia.travel)
Pantai Paal yang indah (sumber:Indonesia.travel)

 Bayangkan, kelak  ada jutaan wisatawan mancanegara datang ke Likupang, lalu melanjutkan menembus belantara Taman Nasional Tangkoko dan berfoto dengan bangga di sebelah patung Wallace sambil memegang buku The Malay Archipelago.

Bayangkan juga wisatawan yang menemukan cangkang kerang di pasir putih Pantai Pulisan, lalu imajinasinya mengembara jutaan tahun lalu. Dalam pikirannya "Cangkang ini adalah hasil dari evolusi, yang diakibatkan keterisolasian Pulau Sulawesi jutaan tahun lalu" Dia membawa cangkang itu dengan rasa takjub, keterhubungan dengan proses geologis masa purba telah terjadi.

Wisatawan yang saya maksud, bisa jadi Anda yang sekarang membaca tulisan ini. Atau malah diriku sendiri. Inilah sensasi surga wisata Pulau Anomali--pulau evolusi.

Penguatan Industri Wisata Likupang

DSP Likupang punya segalanya; Puncak Bukit Pulisan yang menawarkan sensasi pemandangan laut yang luar biasa. Pantai pulisan dengan deburan ombak tenang dan pasir putihnya; serta Pulau Lihaga dengan pantai dan keindahan bawah laut yang tidak kalah dengan Bunaken.

Deretan masih panjang; Bukit Larata, Pantai Paal di Desa Marinsow dengan warna biru toska yang menakjubkan. Pantai Surabaya, Pantai Sampiran, Pulau gangga, Pulau Talise. Itulah paket surga yang ada di satu lokasi yang bernama Likupang.

Pemerintah pusat dalam hal ini Kemenparekraf serius mengembangkan Likupang sebagai  destinasi wisata "kelas berat". Tidak tanggung-tanggung perkiraan dana investasi mencapai Rp2,22 triliun digelontorkan untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang, seluas 200 Ha. Artinya setiap 1 m disuntik dana Rp1.110.000: Fantastik!

Bandara Sam Ratulangi, terminalnya sudah mampu menampung 6 juta orang pertahun. Landas pacu bandara sudah diperpanjang. Pesawat badan lebar sudah bisa mendarat. Jalan tol dibangun, daya listrik ditambah, jalan umum diperlebar. Jaringan komunikasipun diperkuat. Tidak ada lagi internet mode siput.

Dampaknya mulai terasa. Kunjungan Wisman ke Sulawesi Utara terus meningkat. Pada 2018 tercatat ada 127.000, setahun kemudian melonjak menjadi 200.000. Dengan potensi yang luar biasa,  target 1-2 juta turis asing bukan "mimpi siang bolong". Itu sangat mungkin dan bisa tercapai. Syaratnya: Kuatkan Brand, Suguhkan Atraksi Menarik, Mudahkan Akses, Beri Jaminan Keamanan Maksimal.

 Karya Wallace (Sumber:NUSPress.National University of Singapore)
 Karya Wallace (Sumber:NUSPress.National University of Singapore)

                                                                    

Brand Pulau Evolusi, rasanya pas dan menjual. Maka yang harus disiapkan adalah fokus pada penguatan brand tersebut.

Misal masyarakat sebagai tuan rumah harus melek akan Teori evolusi itu sendiri. Siapa Alfred Russel Wallace dan jejak langkahnya di mana saja? Guide harus punya pengetahuan mendalam dengan keberadaan Wallace dan karyanya.

Tema Evolusi harus mewarnai pembangunan Likupang. Akan sangat menarik misal sebelum masuk kawasan Likupang dibangun monumen buku megah dan elegan, The Malay Archipelago. Welcome to Evolution Island.

Kalau membicarakan Evolusi seluruh dunia akan mudah mencerna. Ini mempermudah promosi ke dunia internasional. Coba saja rasakan kalimat promosi berikut ini:

"Hanya di Likupang, Anda akan menikmati sensasi keindahan alam, Pulau Anomali pemicu lahirnya Teori Evolusi"

Ada rasa penasaran pastinya dengan "apa itu pulau anomali?" "apa kaitan teori evolusi dengan Sulawesi?"

Ah, sungguh menarik pastinya!

Menyiapkan SDM

Tidak kalah penting adalah menyiapkan Sumber Daya Manusia yang sadar akan industri wisata. Awal yang sederhana adalah budaya ramah; murah senyum, menyapa dan juga peduli terhadap keamanan dan kenyamanan wisatawan.  

Untuk itu, pemerintah daerah berkolaborasi dengan pemerintah pusat (kemenparekraf) harus melakukan langkah nyata;

Pertama, pelatihan pelaku UMKM. Semisal kaitannya dengan homestay. Harus ada standardisasi. Dalam catatannya Wallace membuat ilustrasi pondok yang dia gunakan saat menjelajah hutan di Nusantara.

ilustrasi pondok yang ditempati Wallace saat di Waigeo, Papua (sumber: the Malay Archipelago) 
ilustrasi pondok yang ditempati Wallace saat di Waigeo, Papua (sumber: the Malay Archipelago) 

                                          

Gambar itu bisa dijadikan model penginapan di wilayah Likupang. Pastinya dengan modifikasi agar lebih fungsional. Arsitektur pondok Wallace bisa menjadi daya tarik pembeda.

Setiap pondok penginapan disedikan buku The Malay Archipelago dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Selain itu ada tour penjelajahan rute Wallace saat mengamati maleo atau atraksi melihat satwa endemik lainnya.

Kedua, Guide  atau pemandu wisata harus berlisensi. Tujuannya adalah membentuk citra ramah dan baik. Setiap guide dibekali ilmu budaya antar negara. Ini sangat penting, karena cara beramah tamah satu negara dengan negara lainnya berbeda.

Akan sangat menjengkelkan jika ada turis laki perempuan yang datang langsung ditodong "apa ini istrimu?" sebuah pertanyaan khas lokal yang bermaksud beramah tamah tapi malah menimbulkan kejengkelan.

Ketiga, penguasaan bahasa Inggris untuk masyarakat. Masyarakat sekitar harus dilatih untuk mampu setidaknya menguasai bahasa Inggris. Ini upaya membuat masyarakat tegak kepala saat menyambut turis asing.

Jika masyarakat tidak bisa berbahasa Inggris yang terjadi adalah perasaan inferior--merasa tersisih dengan kehadiran turis. Ini bisa menjadi bom waktu.

Jika masyarakat ikut terlibat langsung, maka Pariwisata Likupang akan eksis, terus berlanjut. Sehingga peran serta pemerintah semakin minim. Sebagai tanda pemberdayaan masyarakat berjalan sukses.

Menggandeng Industri Film

Sugesti dari film sangat kuat menarik orang untuk berkunjung. Lords of the Ring, adalah salah satu contoh. Banyak orang berbondong-bondong terbang ke Selandia Baru, untuk melihat  lokasi  Lords of the Ring. Strategi menggandeng industri film harus dijadikan terobososan membangun imej tempat wisata.

Jika ada industri film yang memanfaatkan lokasi wisata, pemerintah daerah harus memfasilitasi. Tanpa menarik pajak pemanfaatan tempat. Karena dengan adanya film sudah menjadi promo gratis destinasi wisata.

Atraksi Rutin

Destinasi wisata harus punya agenda mingguan selama setahun penuh. Mulai dari festifal budaya, seni, kuliner atau olahraga. Sehingga kapan pun ada kunjungan wisata, turis tidak kebingungan apa yang bisa dinikmati.

Cara lainnya mengundang tokoh internasional untuk berkunjung. Beri fasilitas gratis dengan berbagai akomodasi maksimal.

Bisa juga pemerintah melakukan pertemuan kenegaraan di lokasi wisata atau menyelenggarakan konverensi internasional.

Kesimpulan

Indonesia menurut media asal Inggris, money.co.uk diakui sebagai negara dengan panorama alam paling indah. Nomor satu. Posisi itu adalah panggung menguntungkan untuk menggeliatkan sektor pariwisata.

Inilah momennya. Pandemi ini memang membuat industri pariwisata tengkurap bahkan banyak yang diam tak bergerak. Meminjam kata-katanya Wallace; hanya organisme yang kuat yang mampu lestari.

Likupang termasuk Kawasan Ekonomi Khusus, dan juga menjadi salah satu dari lima Destinasi Super Prioritas harus dikemas secara menarik. Pantai yang indah, perbukitan yang menawan dan sejarah yang sangat penting bagi ilmu pengetahuan adalah modal dasar yang kuat untuk melahirkan Likupang sebagai bintang baru destinasi wisata unggulan Indonesia.

Arahkan mata dunia dulu ke Likupang, lalu suguhkan hal yang paling unik dan menarik yang tidak dapat di daerah lainnya. Pastinya akan mampu mengundang banyak orang untuk datang, untuk refreshing dan juga untuk meneliti jejak dari Wallace.

Jika ingin menikmati indahnya surga wisata, tidak usah ke luar negeri; cukup di Indonesia aja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun