Mohon tunggu...
Sri Sayekti
Sri Sayekti Mohon Tunggu... Guru - Tertarik dengan literasi

Lahir di Malang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menyesal

30 September 2021   14:17 Diperbarui: 30 September 2021   14:19 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menyesal

Ke mana gerangan kakimu melangkah
Purnama berganti berkali-kali dalam pendar di ujung gelisah
Jika ia mengintip dalam resah malam ini
Pertanda ada setangkup luka yang dibiarkan tetap berdarah
Merah, memercik di ubun-ubun raga
Sayangnya itupun tak membuatmu luluh tuk kembali

Aku menyesal, aku menyesal
Telah membiarkan langkahmu menjauh
Bahkan tak kau tinggalkan jejak pun goresan di atas kanvas cinta yang dulu biasa menemani sore kita

Aku menyesal, menyesal
Tak sempat syair ini melingkar di lehermu atau terpatri di nadimu

Ingin ku robek malam
Ku bungkam lolong serigala agar senja tak berlalu
Meski aku tahu
Itu bukan cara membawamu kembali lagi

Di sini...
Sunyi, sepi
Hanya jelaga karsa pelipur lara

30 September 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun