Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku tema-tema pengembangan potensi diri

Buku baru saya: GOD | Novel baru saya: DEWA RUCI | Menulis bagi saya merupakan perjalanan mengukir sejarah yang akan diwariskan tanpa pernah punah. Profil lengkap saya di http://ruangdiri.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Satire, Sebuah Seni Menulis

24 Juni 2016   02:54 Diperbarui: 24 Juni 2016   14:55 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"MENG-GENDAM TUHAN"  

Apa yang kau cari? 

Tentu saja keinginanmu untuk dapat  memanipulasi orang lain. Untuk dapat mempengaruhi orang lain. Untuk  dapat mengatur orang lain. 

Jelas,  ketika ditanya, apa yang menarik dari Gendam? Tentu saja hanya dengan  sekali jentikan tangan, hembusan nafas, pandangan mata, orang akan jatuh dalam pengaruh dan dapat diatur untuk apa saja.  Menarik bukan? 

Banyak orang tertarik untuk mengatur orang lain, untuk mempengaruhi orang lain. Mengapa? 

Karena mereka sedang dalam ketakutan hidupnya. Sedang dalam kecemasan, sedang dalam keterpaksaan.   Dalam rasa takut hidup, cemas akan hidup, khawatir akan masa depan,  maka mereka belajar Gendam dan berharap dapat mempengaruhi orang lain  untuk mengatasi ketakutan dan kecemasan hidupnya.  Bila anda  selalu enjoyment, blissfulness, maka tak ada ketakutan, tak ada  kecemasan, tak ada kekhawatiran, sehingga anda tak punya keinginan untuk  mengatur orang lain atau mempengaruhi orang lain.  Ini merupakan  psikologi dasar dari kebutuhan manusia. Tidak usah pakai alasan yang  rumit dan ghaib. 

Bila anda cemas akan hidup, merasa terancam dan takut,  maka anda akan berusaha memanipulasi orang lain, mempengaruhi orang lain  dan mengatur orang lain.

Bagi anda yang mengajarkan Gendam,  untuk apa? Apa yang anda iklankan, apa yang anda buat mimpi untuk  mereka? Jelas bahwa setelah belajar Gendam akan ditawarkan untuk bisa  mempengaruhi orang lain tanpa kata-kata.  Untuk apa seseorang ingin mempengaruhi orang lain? Jelas karena dirinya merasa terancam, merasa cemas dalam hidup.   Spiritualitas tidak bicara tentang mempengaruhi orang, tidak bicara  tentang mengubah orang lain sesuai keinginan orang lain. Bila seseorang  menjadi enjoyment dalam hidup, menjadi blissfulness, maka apakah masih  dibutuhkan Gendam untuk meng-gendam orang lain? 

Jelas tidak, karena  mereka hanya bersyukur atas hidupnya dan selalu merayakannya tanpa  ingin memaksakan keinginannya apalagi mempengaruhi orang lain untuk  mengikuti dirinya.  Mungkin ada yang mengatakan bahwa Gendamnya  adalah Gendam Syariat karena memakai doa dan ayat kitab suci. Tidak  tahukah anda bahwa dengan cara itu, yaitu dengan cara mempengaruhi orang  lain atau meng-gendam orang lain, anda sedang meng-gendam Tuhan?   Anda tidak terima dengan kehidupan anda, tidak terima dengan perlakuan  orang lain terhadap anda. Kemudian yang anda paksa untuk berubah adalah  orang lain! 

Dan anda lupa untuk mengubah diri anda sendiri.   Selama anda masih ingin mempengaruhi orang lain, ingin menjadikan orang  lain menuruti perintah anda, maka anda sedang memaksa Tuhan untuk  mengikuti keinginan anda.  Anda belum enjoyment, belum  blissfulness, karena anda masih cemas akan diri anda sendiri dan  berusaha menjadikan orang lain dalam pengaruh anda.  

_/\_

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun