Udara semakin menguap..
Mentari semakin meninggi..
Membara membakar kulit dan otak mendidih..
Keringat bercucuran..
Membasahi tubuh...
Menguap..
Memerankan amarah yang meledak-ledak..
Membakar otak yang mendidih..
Saat akar ketidakadilan memicu...
Terterpa hawa panas berkecamuk..
Bahan bakar kerja keras habis begitu saja..
Membumbung keatas... Begitu saja sisa-sisa..
Hanya kendali Mulah yang menyegukkanku...
Hanya sumber air keteduhanMulah yang menyejukkan ku..
Agar si pemarah luluh dengan buah KesabaranMu..
Buah belaskasihMu.. Yang meneduhkan ku..
Seteguk air kasih dan ampunanMu..
Menguatkan talikekang ini..
Agar tali jiwa ikatan sesama tak terpisahkan..
Sujudku padaMu Bapa tuk sahabat ku agar teriknya hari..
Angin sepoi keteguhan hati.. Legawa... Di hatinya..
Merekah, bersinar membawa kehangatan bagi sesama..