Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Talikekang Kendali Kemarahan...

1 Oktober 2020   20:38 Diperbarui: 1 Oktober 2020   21:00 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Udara semakin menguap.. 

Mentari semakin meninggi.. 

Membara membakar kulit dan otak mendidih.. 

Keringat bercucuran.. 

Membasahi tubuh... 

Menguap.. 

Memerankan amarah yang meledak-ledak.. 

Membakar otak yang mendidih.. 

Saat akar ketidakadilan memicu... 

Terterpa hawa panas berkecamuk.. 

Bahan bakar kerja keras habis begitu saja.. 

Membumbung keatas... Begitu saja sisa-sisa.. 

Hanya kendali Mulah yang menyegukkanku... 

Hanya sumber air keteduhanMulah yang menyejukkan ku.. 

Agar si pemarah luluh dengan buah KesabaranMu.. 

Buah belaskasihMu.. Yang meneduhkan ku.. 

Seteguk air kasih dan ampunanMu.. 

Menguatkan talikekang ini.. 

Agar tali jiwa ikatan sesama tak terpisahkan.. 

Sujudku padaMu Bapa tuk sahabat ku agar teriknya hari.. 

Angin sepoi keteguhan hati.. Legawa... Di hatinya.. 

Merekah, bersinar membawa kehangatan bagi sesama.. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun