Saat siput mengukur gelapnya malam ini..
Sejengkal demi sejengkal menginjakkan tanah basah dan kering..
Mengajak kawan binatang malam..
Tuk meramaikan malam ini..
Memecah kesunyian hati..
Silih berganti.. Dengan suara khas..
Yang tak bisa di tiru serangga lain..
Keselarasan irama yang alami..
Indah kurasakan keindahan bunyinya..
Ternyata si anjing pun tak kalah nyaringnya..
Ketika orang asing berjalan di rumah tuannya..
Rembulan menguatkan sinarnya meski tak sempurna lagi...
Saat langit cerah bersinar...
Secerah senyuman malam ini..
Meski kau tak di sampingku..
Kapan kah harus katakan..
Padamu..
Ketika hewan malam selalu menemaniku..
Sepanjang malam ini...
Dan mungkin kah hal yang sama..
Yang kau rasakan padaku...
Ketika kulihat bintang bertaburan harapan..
Agar pandemi ini lekas selesai..
Dan mungkinkah hal yang sama..
Yang kau lihat padaku..
Saat angin sepoi basah... Menghangat merasuk dalam di relung hatiku...
Akankah sampai pada hatimu.. Di situasi yang tak menentu..
Tapi ada kehangatan ini tetap terasa..
Agar kau yang di tempat dingin..
Terhangat kan oleh kasih setianya..
Ingin ku peluk kehangatan itu meski hanya dalam mimpi..
Bersama rembulan malam dan selimut awan dengan corak bintang yang bertaburan.. Serta terhiasi suara binatang malam dan siput tak pernah cepat tuk berjalan hingga memutih rambutnya..
Yang dituntut.. Harus memilih masa depannya..