Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hujan Sore

6 April 2020   16:42 Diperbarui: 6 April 2020   16:49 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Awan putih terusir mendung kelabu

Awan bercampur angin  meratakan jagat raya..

Dingin mulai menusuk hati yang panas

Dingin mulai mulai menusuk tulang yang keras bekerja

Dingin menerjang sela sela teras depan rumah

Badai bercampur angin membasahi teras yang kering kerontang

Tak mau beranjak terterpa puluhan ribu masalah dunia

Berdiam diri bersama deras detainya hujan sore ini

Jelas pelangi tak muncul menjadi penyelamat

Wabah masih menghantui.. 

Kesadaran diri dipertegas dengan aturan yang mengingat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun