Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Banjir Jerman dan Kerusuhan Afsel, Sumber Petaka Bukan Corona Saja

17 Juli 2021   13:15 Diperbarui: 17 Juli 2021   13:31 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerusuhan di Zuma, Afrika Selatan (premiumstimesng.com).

Beberapa insiden menyangkut massa terjadi di beberapa tempat.

Di Dogiyai, Papua, terjadi amuk massa yang menelan korban jiwa 1 meninggal. Dalam aksi tersebut tercatat 67 bangunan dibakar. Pemicunya yaitu teguran beberapa aparat TNI AU kepada sekelompok warga yang mabuk-mabukan di sekitar bandara.

Tasikmalaya tempo hari juga sempat memanas. Massa yang datang dari berbagai daerah sekitar menggeruduk pengadilan dan merusak sejumlah mobil polisi. Pangkal masalah yaitu tuntutan agar  Rizieq Shihab yang menjalani sidang di Jakarta dibebaskan.

Sejumlah kendaraan dan bangunan yang rusak imbas kerusuhan di Dogiyai, Papua, 15/7/2021 (detik.com).
Sejumlah kendaraan dan bangunan yang rusak imbas kerusuhan di Dogiyai, Papua, 15/7/2021 (detik.com).
Di tengah suasana yang tengah berduka ini ada saja ulah segelintir oknum yang tak punya sense of crisis.

Beberapa waktu lalu BEM UI mengunggah karikatur king of lip service yang menyasar presiden. Kemarin di Bandung, BEM Unpad menipu publik. Katanya, 'kami bersama Jokowi, ... tapi bo'ong'!

Soal kritik tentu bukan sesuatu yang luar biasa. Tetapi narasi di belakangnya tak sesuai dengan konteks Indonesia hari ini. Tuntutan agar Jokowi melunasi janji kampanye dan desakan agar mundur jelas memuat agenda politik sangat janggal. Terlebih beberapa kali trending pula tagar berbasis tagar khilafah di twitter.

Dengan pemanasan situasi tersebut, jangan heran jika kemudian ada yang menggoreng. Jokowi dituntut mundur supaya Maruf Amin naik. Ada yang mencoba membuat friksi. Di belakang Maruf Amin kita tahu ada warga Nahdliyin sementara Jokowi adalah PDIP. Delegitimasi pemerintahan yang sah meski tak berhasil tetapi akan berdampak sangat massif.

Provokasi tidak hanya berasal dari kampus. Beberapa kali sempat terjadi ketegangan antara warga dengan aparat keamanan dan bahkan petugas kesehatan.

Di Ciputat seorang pemuda menantang aparat yang sedang bertugas di jalan raya arah Jakarta. Alih-alih mengikuti arahan menggunakan masker, pemotor yang tampak pede itu malah balik menggertak. Dia punya backing om jenderal di mabes katanya.

Insiden lain terjadi di Jakarta. Sekelompok pebalap liar menganiaya polisi yang menegur mereka. Bukannya patuh atau kabur, justru sang aparat malah digebuki.

Yang terkait dengan petugas kesehatan beberapa kali juga mengemuka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun