Begitu juga pada babak berikutnya ketika FPI dibubarkan dan pengurusnya dipanggil satu per satu. Tidak ada pembelaan yang berarti dari 'jutaan' massa umat yang diklaim sebagai anggota atau simpatisan. Ketakutan itu seperti hanya imajinasi saja. Imaji itu yang kemudian diamplifikasi oleh media dan medsos serta perwujudan dalam bentuk baliho-baliho yang gagah terpancang di tikungan dan persimpangan jalan.
Dudung berhasil mematahkan berhala narasi baliho yang merasuk dalam pikiran seolah-olah nyata padahal tidak. Aksi itu juga menunjukkan kepada masyarakat bahwa TNI-Polri solid mendukung pemerintah melawan intoleransi dan radikalisme. Kesolidan TNI-Polri menumbuhkan kepercayaan hadirnya negara untuk menghadapi dominasi ormas.
Kita mengapresiasi prestasi tersebut dan kepercayaan Panglima TNI kepada Mayjen Dudung untuk menjadi Pangkostrad adalah pantas. Dengan lingkup tanggung jawab yang lebih besar semoga Pangkostrad Dudung dapat berprestasi dan bermanfaat lebih banyak lagi.
Selamat bekerja Mayjen Dudung Abdurrachman! Semoga sukses.***