Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Rizieq Shihab Sindir Tak Bernyali, Mayjen Dudung Diangkat Jadi Pangkostrad

26 Mei 2021   10:31 Diperbarui: 26 Mei 2021   11:09 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panser TNI melintas di depan baliho yang akan dicopot (detik.com).

Panglima TNI mengangkat Mayjen Dudung Abdurrachman sebagai Pangkostrad (Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat). Dudung merupakan salah satu dari 80 perwira TNI yang mengalami rotasi dan mutasi melalui surat keputusan yang ditandatangani Marsekal Hadi Tjahjanto kemarin (kompas.com, 25/ 5/2021).

Jabatan Pangkostrad dalam lingkungan TNI AD termasuk jabatan bergengsi. Beberapa nama yang pernah menjabat berikut sudah cukup menjadi contoh: mantan Presiden Suharto, mantan Panglima TNI Wiranto, Menhan Prabowo Subianto.

Penasaran mengemuka, apa rahasia prestasi sehingga mantan loper Koran ini jadi Pangkostrad?

Bukan penasaran dan prestasi yang misterius sebenarnya. Mayjen Dudung kelahiran Bandung ini naik panggung media ketika berjibaku memberantas baliho saat masih menjabat Pangdam Jaya. Betul, menurunkan baliho dan spanduk yang bertebaran di Jakarta belum lama waktu berselang. Panser TNI sampai turun mengaspal di jalanan ibu kota.

Panser TNI melintas di depan baliho yang akan dicopot (detik.com).
Panser TNI melintas di depan baliho yang akan dicopot (detik.com).
Atas aksi TNI ini Rizieq Shihab menyindir Mayjen Dudung tak bernyali yang hanya berani lawan baliho tapi tak berani lawan separatis di Papua. Mantan petinggi FPI ini menyampaikan hal itu 20 Mei lalu waktu membacakan pledoi di pengadilan dalam kasus kerumunan Megamendung.

Rizieq Shihab (kompas.com, 20/5/2021):

"Namun mungkin Pangdam Jaya tidak punya nyali, sehingga kelasnya memang hanya setingkat memerangi baliho saja. Wallaahu a'lam."

FPI memang pantas marah karena balihonya dicopoti Dudung hingga ke akar-akarnya. Yang terjadi di Jakarta kemudian meluas ke daerah-daerah. 

Di berbagai kota, spanduk dan baliho FPI dan ormas terafiliasi menjadi sasaran karena dianggap provokatif. Sebagian karena dianggap ilegal dan tidak membayar retribusi ke kas daerah. Baliho tersebut bermunculan seiring dengan rencana penyambutan kepulangan pimpinan FPI Rizieq Shihab dari Saudi Arabia.

Persoalan baliho provokatif memang sempat menggejala. Satpol PP kehabisan akal  menurunkan di samping karena terus bermunculan juga karena segan berususan dengan ormas. Begitu juga polisi, sehingga akhirnya TNI ikut membantu. Di beberapa lokasi penurunan paksa baliho tersebut diwarnai ketegangan dengan warga yang tidak terima.

Ketegangan antara massa FPI dengan TNI sempat terjadi saat baliho dicopot di Petamburan, 20/11/2020 (antaranews.com/ merdeka.com).
Ketegangan antara massa FPI dengan TNI sempat terjadi saat baliho dicopot di Petamburan, 20/11/2020 (antaranews.com/ merdeka.com).
Kerasnya perang lawan baliho ini --sampai panser harus keluar garasi-- menunjukkan persoalan serius yang tidak terbongkar selama bertahun-tahun. Menggunung dan menjadi batu. Baliho tak tersentuh karena membawa nama agama dan mengatasnamakan umat.

Setelah Dudung ikut campur urusan baliho nyatanya tidak terjadi apa-apa. Masyarakat juga malah mengapresiasi. Ratusan karangan bunga tanda suka mengalir ke Kodam Jaya sebagai wujud terima kasih warga. Apa yang ditakutkan akan terjadi konflik TNI vs. umat nyatanya tidak terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun