Visi sejati lahir dari nilai, bukan sekadar target angka. Menurut penelitian oleh John P. Kotter, pemimpin yang berhasil adalah mereka yang mampu mengkomunikasikan visi yang jelas dan menginspirasi orang lain untuk mengikuti arah tersebut.Â
3. Dampak seperti apa yang ingin saya tinggalkan dalam 3--5 tahun ke depan?
Kepemimpinan adalah tentang warisan (legacy), bukan hanya posisi. Studi oleh Bass dan Riggio menunjukkan bahwa pemimpin transformasional yang memiliki visi yang jelas dapat meningkatkan kinerja dan motivasi tim secara signifikan.
Meski anda kini bukan MT, tak ada salahnya jika kita menatat jawaban dari 3 pertanyaan diatas dengan jujur. Dan saya berharap, tulisan ini bisa menjadi cikal bakal Leadership Vision Statement yang autentik dan inspiratif.
Studi Kasus: "Andi, Koordinator yang Mencari Arah"
Andi adalah seorang koordinator muda yang berprestasi di perusahaan ritel yang sudah go public. Dalam pekerjaannya, ia selalu dikenal sebagai problem solver yang cepat. Setiap pekerjaan yang saya berikan kepadanya, ia satset mampu menyelesaikannya dengan cepat dan sangat memuaskan. Namun, ketika dipromosikan menjadi supervisor, Andi merasa kehilangan arah. Ia sibuk mengerjakan hal teknis, tetapi timnya mulai merasa tidak terarah.
Suatu hari, saya menanyakan tiga pertanyaan reflektif tadi. Hasilnya:
* Kekuatan Andi adalah kemampuan analitis yang tajam dan ketenangan saat menghadapi tekanan.
* Nilai yang ia yakini adalah keadilan, dimana setiap anggota tim harus punya kesempatan yang sama untuk berkembang.
* Dampak yang ia inginkan sangatlah mulia. Yaitu membangun tim yang mandiri dan saling mendukung, bukan hanya bergantung pada dirinya.
Sejak itu, Andi menuliskan visi kepemimpinannya: "Saya ingin memimpin tim yang berani berpikir, adil dalam berbagi kesempatan, dan solid menghadapi tantangan."
Dalam 6 bulan, perubahan terasa. Tim Andi lebih percaya diri mengambil keputusan, dan ia sendiri menjadi pemimpin yang lebih dihormati. Penyebabnya sederhana, produktivitasnya per meter persegi di tempatya, paling tinggi se-Jabodetabek saat itu.
Langkah Praktis: Membangun Kompas Diri
Berangkat dari sedikit pengalaman diatas, untuk mulai menemukan dan menguatkan kompas kepemimpinan, lakukan 3 latihan sederhana berikut. Pola ini sudah saya terapkan di lapangan, dan hasilnya cukup signifikan :
1. Tulis "Peta Kekuatan" Pribadi (Strength Map)
* Buat daftar 5--7 kekuatan diri berdasarkan pengalaman.
* Minta masukan dari 2--3 rekan kerja atau sahabat terpercaya.
2. Susun Pernyataan Nilai Pribadi (Value Statement)
* Pilih 3 nilai inti (misalnya: integritas, keberanian, kolaborasi).
* Tulis bagaimana nilai itu akan memengaruhi cara Anda memimpin.