Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Transformative Human Development Coach | Penulis 3 Buku

Agung MSG – 🌱 Transformative Human Development Coach ✨ Mendampingi profesional bertumbuh lewat self-leadership, komunikasi, dan menulis untuk reputasi. 📚 Penulis 3 buku dan 1.400+ artikel inspiratif di Kompasiana dengan konsistensi kualitas yang mendapat sorotan headline dan highlight. 💡 Penggagas HAI Edumain – filosofi belajar dan berkarya dengan hati, akal, dan ilmu. 📧 agungmsg@gmail.com | 🔗 bit.ly/blogagungmsg | 📱 @agungmsg | 📞 +62 813-2045-5598 🔖 #TransformativeCoach #LeadershipWriting #GrowWithAgung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Inilah Panduan Awal Mahasiswa Baru Menemukan Arah Hidup di Tengah Disrupsi

21 Juli 2025   08:45 Diperbarui: 21 Juli 2025   08:40 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagi mahasiswa, Character Building itu penting. Di era disrupsi, karakter adalah kompas, bukan dekorasi. |Foto: dok.IPB University

Menurut UNESCO dalam AI and Education: Guidance for Policy-makers (2021), generasi muda harus dibekali dengan literasi etika dalam menggunakan dan memanfaatkan AI agar teknologi tidak menjadi alat manipulasi, melainkan sarana kontribusi.

4. Resilience - Ketangguhan Mental Menghadapi Tekanan

Dunia kampus tak selalu mulus. Gagal, kecewa, ditolak---itu bagian dari latihan karakter. Yang penting bukan menghindari luka, tapi belajar darinya.

Kehidupan kampus juga penuh tantangan: nilai ujian, relasi sosial, tekanan ekspektasi. Resiliensi bukan berarti anti rapuh, tapi kemampuan bangkit dengan nilai setelah jatuh.

American Psychological Association mendefinisikan resilience sebagai "proses adaptasi yang baik terhadap situasi sulit, trauma, atau kegagalan." Dalam konteks mahasiswa, ini berarti menjadikan kegagalan sebagai bahan bakar pertumbuhan, bukan alasan untuk menyerah.

5. Empathy & Collaboration - Kepedulian dan Kerja Sama Tim di Dunia Individualistik

Di tengah dunia yang makin ego-sentris, mahasiswa dengan empati akan menjadi pemimpin sejati masa depan. Namun, mahasiswa masa depan juga tidak cukup dengan kompetensi teknis. Deloitte dalam Global Human Capital Trends 2023 menyebut empati dan kolaborasi sebagai critical skills di dunia kerja pasca-pandemi.

Empati membangun koneksi antarmanusia yang tulus. Kolaborasi menumbuhkan karakter inklusif, saling menghargai, dan mampu bekerja lintas budaya dan latar belakang.

Menjadi Mahasiswa Bukan Soal IPK Saja

Kampus bukan hanya ruang untuk mengejar nilai akademik. Kampus adalah tempat mengasah otak, tapi juga jiwa. Ia adalah tempat mengasah nilai kehidupan. Pertanyaan pentingnya: Apakah saya hanya akan menjadi mesin penghafal teori, atau menjadi manusia utuh yang punya arah, nilai, dan kontribusi? Juga, apakah saya hanya menguasai konsep, atau menjadi insan pembelajar yang berpikir, merasa, dan bertindak secara bermakna? 

Karakter bukanlah tambahan pelengkap, tapi inti dari peran keilmuan di masyarakat. Ilmu tanpa karakter bisa membentuk robot. Ilmu dengan karakter membentuk pemimpin perubahan.

Percayalah, karakterlah yang akan membimbingmu keluar dari ruang kelas menuju kehidupan yang berarti.

Latihan Kecil, Dampak Besar: Tips Character Building untuk Mahasiswa Baru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun