Di lapangan itu banyak kejutan. Penolakan itu makanan keseharian. Karena ada praktisi penjualan yang berprinsip : "setelah ada penolakan, akan ada dua penerimaan". Katanya lagi, "Makin ditolak, makin dekat. Karena itu, galilah lebih dalam".
Bagi orang yang turun langsung ke lapangan, ESI menjadi bekal utama dalam menghadapi ketidakpastian, dinamika pelanggan, dan tekanan harian. NLP dan NAC bisa membantu menjaga mental toughness ini.
Disiplin Ilmu yang dibutuhkan terkait ini adalah Practical Selling Skill yang bisa kita pelajari dari para praktisi sukses dari Salesperson, Brand ambassador, dan Reseller.
9. Customer Insight Analyst
"Data terbaik bukan hanya angka, tapi emosi yang tersembunyi di balik perilaku konsumen."
Emosi pelanggan kini bisa dibaca melalui data: dari tone suara di telepon hingga gestur di video call. Menggabungkan data dengan empati adalah keahlian masa depan penjual.
Disiplin Ilmu: Behavioral Analytics adalah disiplin ilmu yang perlu dipelajari. Para profesional yang menggeluti ini biasanya adalah seorang Customer experience analyst, atau pun UX researcher.
10. Coach Kecerdasan Spiritual & Etika Bisnis
"Menjual dari jiwa, bukan hanya dari angka. Itulah penjualan yang memberi makna."
Tak jarang, saya sendiri suka agak terganggu kepada orang-orang yang pada praktiknya hanya money oriented atau money hungry. Meskipun bahasanya agamis, namun esensi dan praktinya saya sering menemukan masih di tataran "yang penting dapet untung". Segala bentuk interaksi sosial, transaksi ekonomi, dan hubungan antar manusia yang diatur oleh aturan universal belum berlaku. Tak heran, bila pada akhrnya ESI tidak akan pernah lengkap tanpa kecerdasan spiritual (SQ). Ini adalah pilar untuk menjual dengan integritas, membawa nilai, dan meninggalkan dampak baik dalam hidup orang lain.
Spiritual Intelligence dan Ethical Selling adalah dua disiplin ilmu yang penting di area bahasan ini. Namun secara praktis, kita bisa belajar banyak dari para Spiritual business coach, dan Konsultan integritas.