Sebagai "Coach" untuk calon pembeli kita, maka dibutuhkan disiplin ilmu yang kuat: Emotional Intelligence. Ilmu ini secara profesional bisa disetarakan dengan para Leadership coach, atau pun Trainer interpersonal skill.
Jadi, betapa serius dan "bergengsinya" ilmu ESI ini.
4. Praktisi NLP dan Komunikasi Persuasif
"Kata-kata yang tepat di momen yang emosional bisa mengubah dunia---atau setidaknya, mengubah keputusan pembelian."
Kalau bicara jualan dengan NLP, saya suka ingat guru saya : Pak Wi - Bapak Dr. R.H. WIWOHO, MSc. Juga pakar Selling Pak Hingfranata Nikolay. Dari mereka berdua, saya mendapat pelajaran yang sangat berarti bahwa NLP memberi kita alat untuk menyelaraskan bahasa, pikiran, dan emosi. Di tangan seorang penjual yang sadar emosi, NLP menjadi seni persuasi beretika yang elegan.
Dititik inilah kita perlu terus belajar dan mengasah disiplin ilmu tentang NLP & Persuasion Science. Bila ini dikuasai, kata para pakar, profesionalnya akan setara dengan NLP practitioner, dan Komunikator persuasif.
5. Coach Peak Performance dengan NAC
"Penjual terbaik bukan yang paling banyak tahu, tapi yang emosinya paling stabil dan mentalitasnya paling kuat."
NAC menurut Tony Robbins akan membentuk keyakinan positif dan state emosional unggul yang konsisten. Ini sangat penting dalam menghadapi penolakan, tekanan target, dan dinamika emosional pelanggan.
Soal disiplin ilmu ini kita perlu banyak berguru Neuro-Associative Conditioning pada Tony Robbins. Manfaat profesionalnya akan setara dengan profesi High performance coach, atau pun Strategist emosi.
6. Konsultan Komunikasi Interpersonal & Bisnis