Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Transformative Human Development Coach | Penulis 4 Buku

Agung MSG – 🌱 Transformative Human Development Coach ✨ Mendampingi profesional bertumbuh lewat self-leadership, komunikasi, dan menulis untuk reputasi. 📚 Penulis 4 buku dan 1.400+ artikel inspiratif di Kompasiana. 💡 Penggagas HAI Edumain – filosofi belajar dan berkarya dengan hati, akal, dan ilmu. 📧 agungmsg@gmail.com | 🔗 bit.ly/blogagungmsg | 📱 @agungmsg 🔖 #TransformativeCoach #LeadershipWriting #GrowWithAgung “Menulis bukan sekadar merangkai kata, tapi merawat jiwa dan meninggalkan jejak makna.”

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Zona Integritas: Antara Ilusi dan Realitas

14 Maret 2025   09:52 Diperbarui: 14 Maret 2025   09:52 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zona Integritas? Laporannya tebal, integritasnya tipis.|Foto: dcba.lacounty.gov

"Reformasi Birokrasi itu kayak diet. Sistemnya udah digital, dokumennya ketat, tapi mindset pimpinannya? Masih doyan gorengan tengah malam."

Halo para pejuang reformasi, gimana kabar Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju WBK/WBBM (Wilayah Bebas dari Korupsi & Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani)?

Katanya sih, hasil evaluasi: ya, gitu-gitu aja. Padahal ini kan udah lama banget.

Kayak sinetron stripping, episodenya nggak kelar-kelar:
* Komitmen pimpinan? Masih di level janji kampanye.
* Praktik di lapangan? Sesuai dokumen, tapi dokumennya yang nggak sesuai realitas.
* Inovasi? Baru tahap wacana, udah dibilang "terobosan".

Zona Integritas atau Zona Ilusi?

Kata orang tua dulu: "Integritas itu bukan soal bicara, tapi soal kelakuan."
Tapi di birokrasi kita? Integritas itu soal bikin laporan. Laporannya tebel, isinya tipis.

Lalu, kenapa aparat GAKKUM (Penegakan Hukum) lebih nyaman?

Konon, karena mereka cuma nunggu "tangkapan besar" aja.
Sementara, pejabat yang nyolong kecil-kecil? Masih masuk zona abu-abu, bro!

Tak salah rasanya, bila ada yang bilang reformasi birokrasi itu ibarat diet.

Kenapa seperti itu, karena dokumennya udah ketat, sistemnya udah digital, tapi mindset pimpinannya? Masih makan gorengan tengah malam. Kadang yang perlu diperbaiki bukan sistemnya, tapi pola pikir pemimpinnya.

Ini Solusinya

Nah, gimana kalau coba solusi cerdas ini:
1. Ubah mindset pimpinan: dari "Bos" jadi "Pelayan Publik".
2. Bikin KPI baru: "Berapa banyak inovasi yang beneran jalan, bukan yang cuma masuk PowerPoint."
3. Ciptakan budaya malu. Tapi masalahnya, malunya nggak ada, eh gengsinya yang gede.

Jadi, jangan salahkan bila ada orang yang menyimpulkan, bahwa reformasi Birokrasi itu kayak Wi-Fi gratis, sinyalnya kuat di awal, tapi hilang pas dibutuhkan.

Pesan akhirnya: Serius, mau Zona Integritas beneran?

Jangan banyak rapat. Mulai dari pimpinan yang bener! Itu aja. Titik. Kembali ke tempat, dan laksanakan!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun