Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Transformative Human Development Coach | Penulis 4 Buku

Agung MSG – 🌱 Transformative Human Development Coach ✨ Mendampingi profesional bertumbuh lewat self-leadership, komunikasi, dan menulis untuk reputasi. 📚 Penulis 4 buku dan 1.400+ artikel inspiratif di Kompasiana. 💡 Penggagas HAI Edumain – filosofi belajar dan berkarya dengan hati, akal, dan ilmu. 📧 agungmsg@gmail.com | 🔗 bit.ly/blogagungmsg | 📱 @agungmsg 🔖 #TransformativeCoach #LeadershipWriting #GrowWithAgung “Menulis bukan sekadar merangkai kata, tapi merawat jiwa dan meninggalkan jejak makna.”

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ingin Bahagia? Singkirkan Marah, Jalani Hidup dengan Sabar, Rida, dan Syukur

20 Februari 2025   21:06 Diperbarui: 20 Februari 2025   21:06 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan marah, maka bagimu surga. Sabar, rida, dan syukur adalah tangga menuju kedamaian hati.|imagine.art

Syukur adalah mahkota dari sabar dan rida. Ia adalah ungkapan terima kasih kita kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan. Namun, bagaimana mungkin kita bisa bersyukur jika kita tidak rida? Bagaimana mungkin kita bisa rida jika kita tidak sabar? Dan bagaimana mungkin kita bisa sabar jika kita masih marah-marah?

Syukur mengajarkan kita untuk melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang positif. Ketika kita bersyukur, kita tidak lagi fokus pada apa yang tidak kita miliki, tetapi pada segala nikmat yang telah Allah berikan. Syukur adalah obat dari kegelisahan hati, karena ia mengingatkan kita betapa besar kasih sayang Allah kepada kita.

Allah berfirman, "Ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari nikmat-Ku, pasti azab-Ku sangat berat.'" (QS. Ibrahim, 14: 7). Ayat ini mengajarkan bahwa syukur bukan hanya membuat kita bahagia, tetapi juga mendatangkan lebih banyak keberkahan dalam hidup kita.

Kesimpulan: Jalan Menuju Kedamaian Hati

Marah, sabar, rida, dan syukur adalah empat tahapan yang saling terkait. Marah adalah api yang membakar, sabar adalah air yang memadamkannya, rida adalah angin yang menyejukkan, dan syukur adalah cahaya yang menerangi jalan hidup kita.

Ketika kita mampu mengendalikan marah, kita akan menemukan kekuatan untuk bersabar. Ketika kita sabar, hati kita akan terbuka untuk rida. Dan ketika kita rida, kita akan mampu bersyukur dengan tulus. Inilah jalan menuju kedamaian hati dan kebahagiaan sejati.

Mari kita renungkan: "Bagaimana mungkin engkau bisa pandai bersyukur, kalau engkau tidak rida. Bagaimana engkau bisa rida, kalau engkau tidak bisa sabar. Dan bagaimana engkau bisa sabar, bila engkau masih marah-marah."

Semoga kita semua mampu mengamalkan sabar, rida, dan syukur dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kita meraih ketenangan hati dan kebahagiaan yang hakiki. Aamiin.

Referensi:
1. Mostofsky, E., et al. (2014). European Heart Journal.
2. Harvard University (2008). Harvard Mental Health Letter.
3. Harburg, E., et al. (2015). Journal of Clinical Psychology.
4. Jones, M. P., et al. (2012). Journal of Psychosomatic Research.
5. Epel, E. S., et al. (2011). University of California, San Francisco.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun