Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Respectful Parenting: Kunci Kesuksesan Anak yang Dibesarkan dengan Adab dan Santun

29 Januari 2023   07:26 Diperbarui: 29 Januari 2023   10:08 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Niat, adab, kehangatan, struktur dan dukungan orang tua jadi kunci pola asuh pengasuhan yang efektif | pixabay.com/ddimitrova

Sepulang dari sebuah urusan di luar rumah, saya membaca ada pesan masuk di WA. Pesan masuk dari seorang guru yang ingin mendiskusikan bagaimana menghadapi siswanya yang menjadi trouble maker bagi siswa lainnya dan guru-guru lainnya.

Katanya, "Siswa itulah yang menjadi pemicu kalas itu tidak nyaman. Sudah dikonsultasikan dengan BK dan wali kelas. Beberapa guru yang mengajar di kelas tersebut juga mendapatkan perlakuan yang sama dari siswa itu. Beberapa siswa yang sekelas pun ternyata sangat terganggu dengan siswa tersebut".

Katanya lagi, "Sudah terlalu sering dia berbuat ulah. Saya selalu menjaga untuk sabar dan tidak marah apa pun tingkah dia. Setiap saya masuk ke kelas tersebut yang ada dibenak saya itu tingkah konyol, apalagi yang akan dia perbuat. Saya bisa nyaman ngajar di kelas itu, apabila dia tidur pulas."

Wah, surprise ! Saya hanya membayangkan, sesibuk apa ya orangtuanya mendidik anaknya selama ini ? Apakah adab dan kesantunan sudah ditanamkan secara sungguh-sungguh, serius, dan mendapat porsi yang banyak sejak dini, pada anaknya ?

Wise Parenting

Masalah itu, mengingatkan saya pada seni pengasuhan yang penuh hormat, sebuah pengasuhan yang bijaksana  (wise parenting) adalah pengasuhan untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara bersiap tegas dan lunak. Antara disiplin ketat dan kasih sayang yang tulus.

Itulah yang menjadi inti pendapat Margot Machol Bisnow seorang pakar pengasuhan anak (parenting expert) dalam bukunya "Raising an Entrepreneur: How to Help Your Children Achieve Their Dreams". Buku ini mensarikan gaya pengasuhan utama dari 70 orang tua dari beragam latar belakang yang telah membesarkan anak-anak yang sangat sukses. Mereka punya pola yang sama dalam membantu anak-anak mereka mencapai impian mereka. Pola yang sama itu adalah "pengasuhan yang penuh hormat."

Pendapat ini juga sejalan dengan apa yang pernah Mamah Dedeh sampaikan. Bahwa mengasuh anak itu seperti kita menerbangkan layang-layang. Dinaikkin, ditarik-tarik, diulur, ditarik-tarik lagi, diulur dan ditarik lagi hingga layangan itu terbang mengangkasa dan berada diatas sana. Melawan angin, berada di atas langit, dan ternikmati oleh semua.

Pengasuhan yang penuh hormat, adalah pengasuhan dengan penetapan standar dan aturan yang ketat. Misalnya, hanya hanya main hp di luar keperluan sekolah di waktu tertentu. Di waktu bersamaan, orang tua pun harus menghormati pilihan anak-anaknya. Misalnya, membiarkan mereka memilih sendiri kegiatan ekstrakuler apa yang akan mereka ikuti di sekolah.

Pengasuhan Yang Penuh Hormat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun