Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Selalu saja ada satu cara yang lebih baik, dan lebih baik lagi dengan berbagi

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Buat Resolusi, Kalau Tak Dimulai Dari Ini

29 Desember 2022   07:06 Diperbarui: 29 Desember 2022   07:12 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Resolusi tahun baru dimulai dari identity. Foto : DokPri

Masa peralihan untuk memasuki tahun baru, biasanya orang ramai-ramai sibuk dengan membuat resolusi tahun baru, untuk tahun depan. Mulai dari rencana tahun baru berupa resolusi 2023 untuk diri sendiri, hingga resolusi 2023 untuk perusahaan, atau resolusi kerja 2023. 

Ada juga yang mengatakan, buat resolusi itu gak perlu muluk-muluk, namun harus penuh inspiratif dan energi positif. Sekilas, nasehatnya ini benar. Namun tak jelas bagaimana cara memulainya dan tahapannya. Tak sedikit orang belum mengetahui bagaimana cara membuat resolusi yang benar untuk tahun baru.

Ada yang menetapkan resolusi tahun baru nanti, akan melakukan ini, atau akan menciptakan itu, dan ada juga yang menetapkan target tinggi yang menantang. Saya kira, itu sih tak salah, selama itu bisa memompa semangat atau motivasi kuat untuk mencapai atau mendapatkan prestasi yang lebih baik. Namun, nyatanya resolusi itu berulangkali menemui kegagalan sebagaimana resolusi-resolusi tahun-tahun sebelumnya.

Selidik punya selidik, ternyata sederhana penyebabnya. Mereka fokus pada hasil akhir, pada tujuan akhir yang hebat, kemilau, atau wow. Namun tidak pada level identity. 

Di level identity inilah modal dan awal perubahan akan terjadi dengan sebenar-benarnya. Sedangkan kalau kita fokus pada hasil akhir pada outcome, maka itu sungguh akan melelahkan. Kalau pun tercapai, pastilah akan kembali pada kebiasaan lama dan akhirnya kembali, berkeluh-kesah pada habit lama. Bagi yang beratnya berlebih, mereka semangat untuk punya badan yang lebih ramping, atau punya berat badan ideal. Namun, itu hanya berlangsung 2 - 3 minggu pertama tahun baru. Selebihnya, kembali ke kebiaasan lamanya, dan kecewalah ia.

Perubahan signifikan itu ada prinsip atau pola efektifnya. Prinsip perubahan inilah yang dituliskan Jamas Clear pada buku monumentalnya : Atomic Habits. Katanya, strategi sederhana dan efektif untuk perubahan adalah jangan berfokus pada usaha buat perubahan yang berdasarkan hasil akhir (outcome-based habits). Namun pada tahapan level perubahan : identity -- process -- outcome.

Bila kita tak menggunakan tahapan ini, maka bisa jadi tahun baru nanti akan jadi perubahan waktu saja. Namun tak berpengaruh apa-apa pada kebiasaan lama kita. Jadi, bila ingin ada perubahan yang berarti, mulailah dengan perubahan di level identity. Dari belief system, keyakinan, dan mindset. Dari sang diri. 

Di level identity, kita fokus pada hal-hal yang berkaitan dengan hal-hal yang kita percayai, lengkap dengan pandangan kita terhadap dunia dan diri kita sendiri. Seorang sahabat pernah memulainya dengan pertanyaan sederhana, "Bila engkau meninggal besok, engkau ini ingin dikenang sebagai apa ? Kontribusi apa yang sudah engkau berikan kepada keluarga, orang-orang yang engkau cintai, dan kepada masyarakat sekitar, serta pada dunia.".

Bila perubahan di level identity ini berubah nyata dan kuat, maka perubahan di level proses dan outcome akan berubah dengan sendirinya. Contohnya, resolusi ingin berhenti merokok sebagai outcome akan terasa lemah, bila dibandingkan dengan perubahan identitas diri bahwa saya ini orang sehat, bukan tipe perokok dan tidak suka merokok. Membangun identitas baru jauh lebih baik dan lebih efektif, dibandingkan dengan menetapkan goal baru, tinggi, dan menantang.

Sebagai contoh, daripada menetapkan untuk menulis buku, mendingan bercita-citalah untuk menjadi penulis. Bukan juga ingin menguasai ilmu parenting, namun bercita-citalah menjadi ibu yang baik hati, atau ayah teladan. Persis sama, bukan menetapkan tahun depan mendapat gaji yang tinggi dan fasilitas kerja yang banyak, namun tetapkan tujuan jadi manajer, atau jadi leader. Bukan ingin punya jamaah yang banyak, tapi ingin banyak orang yang sudah diingatkan dan terinspirasikan untuk sama-sama berubah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun