Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Fajar Baru

23 Mei 2024   09:09 Diperbarui: 23 Mei 2024   09:10 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Fajar Baru

Ranting pohon kering yang rapuh di pagi hari,
Saksi bisu malam yang telah berlalu,
Dalam heningnya fajar baru berseri,
Pertobatan dan pemulihan jiwa menyatu.

Di bawah langit yang mulai terang,
Ranting rapuh merasakan sinar mentari,
Kesucian abadi mengalir tenang,
Menghapus gelap, menyembuhkan hati.

Pagi membawa janji pembaruan,
Setiap helaan napas adalah doa,
Menghantarkan harapan dalam keheningan,
Menggapai kedamaian, di setiap sudut jiwa.

Pertobatan mengalir seperti embun,
Menyucikan hati dari debu perjalanan,
Di fajar yang baru, kita temukan jalan,
Menuju cinta yang tak pernah usai.

Biarlah ranting pohon yang rapuh,
Menyambut mentari dengan kehangatan,
Dalam kesucian yang abadi, kita temukan,
Kekuatan baru untuk melangkah ke depan.


Fajar baru adalah lambang harapan,
Pertobatan membawa pemulihan jiwa,
Dalam cahaya pagi, kita terlahir kembali,
Menemukan keindahan dalam setiap langkah pasti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun