Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerahnya Pagi

14 Mei 2024   05:44 Diperbarui: 14 Mei 2024   06:16 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cerahnya Pagi

Cerahnya pagi merangkul asa,
Memacu roda waktu seolah bergerak lambat,
Meningkatkan dopamin tubuh,
Membangkitkan semangat di setiap detik langkah.

Hangat sinarnya menembus kalbu,
Mengusir gelap yang tersisa malam,
Menyulam harapan di ufuk timur,
Mengajak hati tuk terus berjuang.

Di tiap embun yang jatuh perlahan,
Ada pesan alam yang lembut terucap,
Bahwa hidup adalah perjalanan,
Yang harus ditempuh dengan penuh semangat.

Cerahnya pagi, hari baru bermula,
Menjadi saksi dari mimpi-mimpi yang bangkit,
Mengalirkan energi dalam tiap hembusan napas,
Mengukir kisah dalam lintasan waktu yang tak pernah terhenti.

Semoga pagi ini,
Menjadi awal dari kebahagiaan yang tiada henti,
Menuntun langkah menuju harapan,
Dalam balutan sinar mentari yang menghangatkan jiwa.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun