Gerimis Melanda Hati: Sebuah Puisi Mudigah
Gerimis turun membasahi bumi,
Menyapa kalbu dengan rasa pilu.
Membayangkan dirimu, mudigah kecil,
Terselip di rahim, rapuh dan mungil.
Dua bulan telah kau lalui,
Perjalananmu masih panjang di nanti.
Berkembang dalam pelukan kasih Ibu,
Menanti hari untuk dilahirkan ke dunia fana.
Namun, gerimis ini membawa tanya,
Akankah kau lahir dengan selamat dan ceria?
Ataukah kau terhalang oleh takdir yang berbeda,
Sebelum kau melihat dunia yang fana.
Air mata menetes di pipi,
Doa dipanjatkan dengan penuh harap.
Ya Tuhan, jagalah mudigah kecil ini,
Berikan dia kesehatan dan kebahagiaan.
Gerimis ini bagaikan air mata,
Menetes untukmu, mudigah tercinta.
Semoga kau tumbuh dengan sempurna,
Dan menjadi kebahagiaan bagi semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H