Melodi Demah: Memulihkan Luka Batin
Dalam gelapnya malam, demah hadir,
Seperti elixir untuk luka-luka lama,
Jasmani dan rohani, yang menghantui,
Menyembuhkan dengan lembut, mengobati dengan sabar.
Panasnya meresap, menembus daging dan pikiran,
Mengusir rasa sakit yang terpendam,
Tak hanya pada tubuh yang rapuh,
Namun juga pada jiwa yang terluka dan lesu.
Demah bukan hanya tentang api yang membakar,
Tapi juga tentang kehangatan yang menyembuhkan.
Mengajarkan kita untuk memulihkan diri,
Dari kehancuran yang telah lama menghantui.
Di antara bara yang membara, kita menemukan perdamaian,
Di tengah-tengah kegelapan, kita menemukan cahaya.
Demah mengajarkan bahwa meski luka lama menyakitkan,
Namun, ada harapan untuk penyembuhan yang menyeluruh.
Demah, bukan hanya panas yang membakar,
Tapi juga api yang memurnikan jiwa.
Membakar luka-luka batin yang terkubur dalam,
Melepaskan rasa sakit yang terpendam lama.
Luka fisik mudah terlihat dan disembuhkan,
Namun luka batin tersembunyi dan merenggut ketenangan.
Demah bagaikan pisau bedah yang tajam,
Membuka luka lama, membersihkannya dengan ketelitian.
Rasa sakit yang muncul saat demah,
Bagaikan teriakan jiwa yang ingin dibebaskan.
Air mata yang mengalir bagaikan aliran sungai,
Mencuci luka dan membawa pergi kesedihan yang terpatri.
Demah bukan kutukan, tapi anugerah,
Kesempatan untuk menyembuhkan diri secara menyeluruh.
Menerima luka dengan penuh kasih sayang,
Dan melepaskan diri dari bayang-bayang masa lalu yang kelam.
Di saat demah datang, dengarkanlah bisikannya,
Ia membawa pesan tentang kekuatan dan pemulihan.
Percayalah pada prosesnya, dan janganlah kau gentar,
Cahaya kebahagiaan menanti di ujung jalan.