Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melodi Keberanian: Melawan Rasa Takut

9 April 2024   19:00 Diperbarui: 9 April 2024   19:07 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 "Langkah Berani"

Kelambanan menciptakan keraguan dan ketakutan,
Membelenggu langkah, menyulitkan perjalanan.
Namun tindakan menciptakan keyakinan dan keberanian,
Mengusir bayang-bayang ketidakpastian.

Jika ingin mengalahkan ketakutan,
Janganlah duduk di rumah dan memikirkannya.
Langkahlah keluar, bertindaklah dengan berani,
Menghadapi tantangan, menggapai impian yang tertinggi.

Dalam setiap langkah, ada kekuatan yang mengalir,
Dorongan dari dalam untuk terus maju.
Biarlah tindakan menjadi tonggak keberanian,
Menerangi jalan, menerobos kegelapan yang mengancam.

Tak perlu menunggu saat yang tepat,
Saatnya bertindak adalah sekarang.
Jangan biarkan ketakutan menghalangi langkahmu,
Bergeraklah maju, dengan tekad yang teguh dan mantap.

Ketika tindakan menjadi kebiasaan,
Ketakutan pun sirna di hadapan langkahmu.
Kau menjadi pelopor, pemberani yang tak tergoyahkan,
Membangun masa depan dengan keyakinan yang membara.

Melodi Keberanian: Melawan Rasa Takut

Di dalam diri, keraguan berbisik pelan,
Membisikkan rasa takut yang menyesakkan.
Kelambanan bagaikan belenggu yang tak tertahan,
Memperangkap diri dalam kegelapan yang tak terjamah.

Namun, suara lain terdengar di kejauhan,
Suara yang membangkitkan semangat dan keberanian.


"Tindakan menciptakan keyakinan dan keberanian,"
Melawan rasa takut dengan langkah yang gagah.

Duduk di rumah hanya akan memperparah keadaan,
Memperkuat rasa takut dalam angan-angan.
Keluar dan bertindaklah, hadapi kenyataan,
Buktikan bahwa dirimu mampu menaklukkan keraguan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun