Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hatimu Bagai Tanah yang Subur

19 Maret 2024   03:15 Diperbarui: 19 Maret 2024   03:17 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hatimu Bagai Tanah Yang Subur

Hatimu bagai tanah yang subur,
Gembur dan hitam, penuh kebaikan mur.
Menyimpan potensi berlimpah ruah,
Menumbuhkan cinta dengan suburnya pucuk.

Biji-bijak kebaikan yang kau tebar,
Tumbuh subur dengan ketulusan dan sabar.
Memberi kasih pada sesama insan,
Menebar kedamaian di setiap langkah insan.

Tak ada duri dan ilalang yang tumbuh,
Hanya bunga-bunga cinta yang mekar penuh.
Memberi keharuman dan ketentraman,
Menyentuh kalbu dengan kehangatan iman.

Betapa beruntungnya insan yang dekat,
Dengan hatimu yang suci dan jernih tak pekat.
Tersiram kasih sayang yang tak pernah surut,
Menutrisi jiwa dengan keteduhan yang hening dan khusyuk.
Di dalam dada, sebuah ladang subur terbentang,
Hatimu bagai tanah yang siap untuk ditanami.
Benih-benih cinta dan kebaikan tertanam di sana,
Menanti waktu untuk tumbuh dan berkembang.

Setiap detik adalah kesempatan baru,
Untuk menabur benih harapan dan kebaikan.
Dalam setiap tindakan dan kata-kata yang diucapkan,
Hatimu menjadi tempat yang subur untuk menghasilkan kebaikan.

Di tengah hujan yang lebat dan terik matahari,
Hatimu tetap menjadi ladang yang subur.
Ketika badai datang mengguncang,
Keberanian dan keteguhanmu menjadi pohon-pohon yang tegar berakar.

Jaga hatimu seperti merawat tanah yang subur,
Biarkan kebaikan dan cinta terus berkembang di sana.
Dengan hati yang lapang dan terbuka,
Kau akan menjadi sumber kebaikan dan kebahagiaan bagi banyak orang.
Semoga hatimu tetap subur selalu,
Menebar kebaikan yang tak pernah jemu.
Menjadi teladan bagi semua insan,
Untuk menanam cinta di persada kehidupan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun