Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kotoran Batin

25 Februari 2024   11:17 Diperbarui: 25 Februari 2024   11:18 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kotoran Batin Harus Dibersihkan

Di dalam hati, tersembunyi kotoran,
Sisa-sisa nafsu dan keserakahan.
Jika tak dibersihkan, akan menumpuk,
Menebalkan kerak, dan menutupi nurani.

Kotoran batin, bagaikan racun,
Meracuni hati dan pikiran.
Menimbulkan kesedihan, kemarahan, dan ketakutan,
Menjauhkan diri dari ketenangan.

Membersihkan kotoran batin, adalah kewajiban,
Agar hati kembali suci dan bersih.
Dengan meditasi, kontemplasi, dan doa,
Memurnikan diri dari segala noda.

Seperti air yang membersihkan kotoran,
Demikian pula meditasi membersihkan hati.
Membawa ketenangan dan kedamaian,
Mencerahkan jiwa dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Marilah kita bersihkan kotoran batin,
Agar hati kembali bersinar terang.
Menemukan kebahagiaan sejati,
Dan mencapai pencerahan sempurna.

Bersihkanlah hati dari iri hati,
Dendam, kebencian, dan kesombongan.
Gantikan dengan cinta kasih dan kebijaksanaan,
Menebarkan kebaikan dan kedamaian.

Dengan hati yang bersih,
Kita dapat melihat dunia dengan jernih.
Memahami realitas kehidupan,
Dan mencapai kebahagiaan sejati.

Kotoran batin, gelap dan berat,
Merintangi langkah, membebani hati.
Seperti debu yang mengendap di jalan,
Menghalangi cahaya untuk menyinari.

Bersihkanlah kotoran batin dengan kebaikan,
Sapulah dengan kasih dan pengampunan.
Biarkan hatimu menjadi tempat yang suci,
Tempat tumbuhnya bunga-bunga kebaikan.

Kotoran batin, seperti beban yang tak terlihat,
Namun bisa dirasakan dalam beban yang berat.
Bersihkanlah dengan keikhlasan dan kesabaran,
Dan biarkan kebersihan hati menyinari jalanan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun