Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keluh Kesah Alam

24 Februari 2024   07:24 Diperbarui: 24 Februari 2024   07:26 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Keluh Kesah Alam

Ku ingin berbicara keluh kesah alam,
Tentang keindahan alam seluruh negeri,
Yang banyak terampas nafsu duniawi.

Hutan yang rimbun, kini gundul tandus,
Pohon-pohon tumbang, digantikan beton dan aspal.
Sungai yang jernih, tercemar limbah industri,
Udara yang segar, terkontaminasi asap dan polusi.

Hewan-hewan kehilangan habitatnya,
Terancam punah oleh perburuan liar.
Bumi yang subur, diracun oleh pestisida dan pupuk kimia.

Keindahan alam yang diwariskan leluhur,
Kini ternoda oleh tangan-tangan jahil dan rakus.
Alam menangis, merintih kesakitan,
Menuntut keadilan dan kepedulian.

Kita harus bangkit, bersatu padu,
Menyelamatkan alam dari kerusakan.
Menanam pohon, menjaga kebersihan,
Mengurangi polusi, dan hidup berkelanjutan.

Marilah kita jaga alam dengan sepenuh hati,
Demi masa depan anak cucu dan generasi penerus.
Agar mereka dapat menikmati keindahan alam,
Seperti yang kita rasakan dahulu.

Alam adalah ibu pertiwi,
Yang memberikan kehidupan bagi semua makhluk hidup.
Marilah kita rawat dan jaga alam,
Sebagai rasa syukur atas karunia yang tak ternilai.

Hanya dengan kesadaran dan kepedulian,
Kita dapat menyelamatkan alam dari kerusakan.
Marilah kita bersatu padu,
Menjaga bumi ini untuk masa depan yang lebih baik.

Di hadapan alam, ku ingin berbicara,
Tentang keindahannya yang tiada tara.
Namun juga tentang kesedihannya yang terlara,
Terampas nafsu duniawi yang merajalela.

Gunung tinggi, hutan lebat, dan sungai mengalir,
Menjadi saksi bisu dari kejayaan alam yang hampir sirna.
Pohon-pohon tumbang, sungai-sungai kering,
Merupakan cerita sedih dari negeri yang terancam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun