Keluh Kesah Alam
Ku ingin berbicara keluh kesah alam,
Tentang keindahan alam seluruh negeri,
Yang banyak terampas nafsu duniawi.
Hutan yang rimbun, kini gundul tandus,
Pohon-pohon tumbang, digantikan beton dan aspal.
Sungai yang jernih, tercemar limbah industri,
Udara yang segar, terkontaminasi asap dan polusi.
Hewan-hewan kehilangan habitatnya,
Terancam punah oleh perburuan liar.
Bumi yang subur, diracun oleh pestisida dan pupuk kimia.
Keindahan alam yang diwariskan leluhur,
Kini ternoda oleh tangan-tangan jahil dan rakus.
Alam menangis, merintih kesakitan,
Menuntut keadilan dan kepedulian.
Kita harus bangkit, bersatu padu,
Menyelamatkan alam dari kerusakan.
Menanam pohon, menjaga kebersihan,
Mengurangi polusi, dan hidup berkelanjutan.
Marilah kita jaga alam dengan sepenuh hati,
Demi masa depan anak cucu dan generasi penerus.
Agar mereka dapat menikmati keindahan alam,
Seperti yang kita rasakan dahulu.
Alam adalah ibu pertiwi,
Yang memberikan kehidupan bagi semua makhluk hidup.
Marilah kita rawat dan jaga alam,
Sebagai rasa syukur atas karunia yang tak ternilai.
Hanya dengan kesadaran dan kepedulian,
Kita dapat menyelamatkan alam dari kerusakan.
Marilah kita bersatu padu,
Menjaga bumi ini untuk masa depan yang lebih baik.
Di hadapan alam, ku ingin berbicara,
Tentang keindahannya yang tiada tara.
Namun juga tentang kesedihannya yang terlara,
Terampas nafsu duniawi yang merajalela.
Gunung tinggi, hutan lebat, dan sungai mengalir,
Menjadi saksi bisu dari kejayaan alam yang hampir sirna.
Pohon-pohon tumbang, sungai-sungai kering,
Merupakan cerita sedih dari negeri yang terancam.