Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Beribu Pelukan Dingin

11 Januari 2024   03:10 Diperbarui: 11 Januari 2024   03:22 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seribu pelukan, dinginnya membeku,
Merayap perlahan, hancurkan kehangatan.
Dalam dekapmu, es yang membeku,
Menghilangkan hangat, menutupi matahari.

Pelukan pertama, seperti angin yang membeku,
Menciptakan jarak, di antara dua hati.
Seribu senyum, kini membeku terpaku,
Kelembutan sirna, menjadi bayang yang gelap.

Pelukan kedua, dinginnya menusuk tulang,
Seperti salju yang menutupi bumi.
Seribu cerita, kini terkubur dalam dingin,
Cinta yang dulu hangat, kini membeku membisu.

Pelukan ketiga, dalam gemuruh badai salju,
Mengubur jejak langkah yang dulu ceria.
Seribu harapan, tenggelam dalam dingin,
Seperti bunga yang layu di taman hati.

Pelukan keempat, dinginnya menggigil,
Seperti musim dingin tanpa akhir.
Seribu kenangan, terkunci dalam es,
Cinta yang dulu menyala, kini padam terhapus.

Seribu pelukan, dinginnya memilukan,
Menjadi beban yang tak terucap.
Pelukan kelima, seperti malam yang membisu,
Seribu kata, terdiam dalam keheningan dingin.

Seribu pelukan, di bawah sinar bulan pucat,
Membawa kehancuran pada sentuhan hangat.
Pelukan keenam, seperti kematian lambat,
Mengubur rasa, membawa keabadian dingin.

Seribu pelukan, es yang tak pernah mencair,
Dalam kehampaan, membawa kebekuan.
Pelukan terakhir, sebagai salam perpisahan,
Seribu pelukan dingin, hancurkan kehangatan.
Beribu pelukan dingin
Hancurkan kehangatan cinta
Yang dulu begitu indah
Kini sirna tak berbekas

Pelukan yang dulu terasa hangat
Kini terasa dingin dan menusuk
Seperti pisau yang mengiris hati
Dan meninggalkan luka yang mendalam
Kehangatan cinta yang dulu
Kini berubah menjadi dingin
Seperti es yang membeku
Dan tak lagi dapat meleleh
Aku tak tahu apa yang terjadi
Yang jelas, aku hanya merasakan
Kekecewaan dan kesedihan
Karena cinta yang dulu begitu indah
Kini telah sirna tak berbekas

Aku hanya ingin melupakan
Semua kenangan tentangmu
Dan memulai hidup baru
Tanpamu di sampingku
Aku tahu, ini akan sulit
Namun, aku akan berusaha
Untuk melupakanmu
Dan melanjutkan hidupku
Aku percaya,
Aku pasti bisa
Melupakanmu
Dan memulai hidup baru
Tanpamu di sampingku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun