Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dalam Kepasrahan Diri: Ada Setitis Asa Mukjizat Itu Kau, Bapa

28 Desember 2023   13:41 Diperbarui: 28 Desember 2023   13:52 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

PESAN MORAL DARI PUISI INI:

Puisi ini menggambarkan keadaan seseorang yang berada dalam kepasrahan dan putus asa. Namun, di tengah kegelapan itu, masih ada setitik asa yang bersinar, yaitu harapan kepada Tuhan. Tuhan digambarkan sebagai mukjizat, penyelamat sejati yang menerangi kabut nestapa dan memberikan kekuatan di saat-saat yang lemah.

Puisi ini menggunakan bahasa yang puitis dan penuh makna. Pilihan kata-katanya indah dan menyentuh hati, seperti "sunyi jiwa", "badai nestapa", "seberkas sinar", dan "pelita pengharapan". Puisi ini juga menggunakan metafora yang kuat, seperti "mukjizat kasih-Mu" dan "cahaya mentari pagi".

Puisi ini bisa menjadi pengingat bagi kita bahwa Tuhan selalu bersama kita, bahkan di saat-saat yang tergelap sekalipun. Dia adalah sumber kekuatan dan pengharapan kita. Kita hanya perlu membuka hati kita kepada-Nya dan percaya bahwa Dia akan selalu menyertai kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun