Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Kompasianer

Kompasianer of The Year 2019 | Part of Commate KCI '22 - Now | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Yuk, Diet Sampah dari Sekarang demi Generasi Mendatang

14 Maret 2025   13:26 Diperbarui: 14 Maret 2025   13:26 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tokoh boneka di serial Si Unyil - dokpri

Kompasianer yang juga penggiat medsos, mungkin masih ingat viral tweet tahun 2019. Dimulai dari sebuat tweet dari akun @sel***ani , kemudian diretweet mantan Mentri Kelautan dan Perikanan, Ibu Susi Pudjiastuti.

Akun pertama mengupload gambar sampah bungkus indomie, ditemukan di pantai daerah Malang. Yang membuat ramai, di bungkus mie instan tertulis "55 tahun Dirgahayu Indonesiaku".

Mencermati tulisan 55 tahun kemerdekaan, berarti bungkus plastik pernah diproduksi dan atau digunakan pada tahun 2000.

Terhitung dari unggahan di tweet, maka bungkus plastik tersebut dibuang pada 19 tahun lalu. Kondisinya masih utuh, meskipun gambar di plastik memudah. Btw, lama banget sampah plastik belum terurai.

Seketika saya membayangkan, beribu- ribu ton sampah plastik lainnya yang tidak ramah bumi. Maka tak berlebihan, Indonesia dikategorikan darurat sampah plastik.

Berdasarkan data Sustianble Waste Indonesia, sampah plastik menyumbang 14% dari total sampah Masih data yang sama, sumbangan sampah organik adalah 60%, sampah kertas 9%, sampah metal 4.3% dan sampah lainnya sebanyak 12.7%.

Sampah tidak dibuang pada tempatnya, misalnya dibuang ke sungai bermuaranya ke lautan. Sampah plastik mie instan di pantai Malang, bisa jadi dibuang bukan dari sungai di daerah Malang.

Gemes ya, mari kita berkontribusi mengurangi sampah yang susah terurai. Dengan cara sederhana di keseharian, salah satunya mengurangi penggunaan plastik.

Belanja takjil membawa tote bag sendiri, membawa minum dengan tumbler guna mengurangi pembelian air minum kemasan. Membawa kotak makan, saat membeli makanan sehingga mengurangi sterofoam. Dan seterusnya dan seterusnya.

Atau bisa juga, migrasi dari bungkus plastik ke bungkus kertas. Konon kertas lebih lekas terurai, juga ramah lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun