Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sketsa Banyuwangi Terangkum di Banyuwangi "Sunrise of Java"

11 Mei 2023   09:22 Diperbarui: 11 Mei 2023   10:47 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kreasi gambar by Agung Han

Di bab "Legenda Banyuwangi", saya diajak mengenal sejarah Banyuwangi (yang baru saya tahu dari buku ini). Adalah Sri Tanjung dan Patih Sidopekso, sebuah kisah percintaan yang berakhir menyedihkan. 

Sri Tanjung adalah istri sang Patih, berparas elok dan halus budi bahasa yang membuat Raja tergila-gila. Guna mendapatkan perempuan disukai, Raja memakai kekuasaan dengan akal liciknya. Yaitu memerintahkan patihnya mencari obat, yang susah didapatkan.  Saat Patih Sidepekso berangkat menjalankan tugas, sikap tak senonoh Raja pada Sri Tanjung dilancarkan.

Saat Patih berhasil dan kembali, Raja dengan akal bulusnya memutar balik fakta. Bahwa Sri Tanjung telah datang dan merayunya, sehingga membuat Sidepekso marah. Patih yang sedang dikuasai amarah, menghunjam keris ke dada istrinya. Kemudian membuang jasad ke laut, dan laut yang semula keruh berubah jernih seperti kaca dan menebarkan bau harum.

Tanpa disadari Sidopekso berteriak "Banyuwangi", kalimat yang terlahir dari bukti cinta sejati istri pada suaminya.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Di Bagian akhir buku ini, kita akan disuguhi panduan "Tips dan Cara ke Banyuwangi". Bab ini pas banget, bagi pembaca yang ingin ke Banyuwangi. Mau berwisata dengan konsep koper atau ransel, monggo silakan memilih sesuai budget yang disediakan.

Termasuk rekomendasi tempat kuliner, jadwal perjalanan selama di Banyuwangi, plus tempat oleh-oleh yang bisa diampiri. Lengkap deh.

Sketsa Banyuwangi Dirangkum di Banyuwangi Sunrise of Java

Membaca bagian per bagian di buku Banyuwangi "Sunrise or Java",  benar-benar tidak membuat bosan dan penat. Pasalnya disajikan dengan ringkas, dengan bahasa ringan dan padat. Setiap tema, tersaji hanya dalam beberapa lembar saja. Pas banget dibawa kemana-mana, bisa membaca sambil menunggu kereta atau di ruang publik.

Ya, tak ubahnya sebuah sketsa. Kita bisa mendapat gambaran Banyuwangi, melalui cerita yang dikemas dengan singkat tapi menarik. Kemudian di beberapa bagian bab, disertakan gambar yang mewakili ulasan. Foto warna dengan angel yang tepat, cukup mewakili rasa penasaran saya sebagai pembaca.

Di lembar kedua terakhir, disertakan Banyuwangi Regency Tourism Map. Membantu banget, sekaligus memberi gambaran denah obyek wisata di Banyuwangi. 

Sungguh membuka mata, Kabupaten ini memiliki wisata potensi yang lengkap. Wisata santai-santai di pantai ada, mau bertualang mendaki gunung bisa, ada pilihan yaitu Gunung Raung dan Gunung Ijen. Penyuka budaya bisa mendatangi kampung tradisional......., pecinta kuliner bisa mencicipi aneka hidangan lokal....., 

Buku ini sukses ingin membuat saya kembali mengeksplor Banyuwangi lebih banyak lagi---Irawati Prillia, Traveler dan Blogger Bermukim di Kota Duren, Jerman.

sumber gambar ; facebook Asita DK
sumber gambar ; facebook Asita DK

Selamat ibu Asita atas terbitnya buku baru, yang merepresentasikan kecintaan pada wisata negeri tercinta. Mengingat sebelumnya telah terbit buku "Menyambut Pagi di Bromo, Melepas Penat di Raja Ampat" dan "Saya Jatuh Cinta pada Flores". 

Semoga buku ini bisa menjadi panduan traveller, sekaligus menginspirasi pembaca. Ditunggu karya berikutnya. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun