-----
Terhitung sepuluh bulan saya tidak pulang kampung, apalagi ketika angka covid sedang tinggi-tingginya.
Tetapi ketika saat ini relatif longgar, dan sudah melaksanakan dua kali vaksin, saya tidak ingin berlama-lama lagi.
Ibu yang sudah 75 tahun itu, saatnya saya temui, memeluk, mencium tangan dan bertatap muka secara langsung.
Saya tidak ingin menunda-nunda, ketika kesempatan itu ada meskipun sedikit memaksakan diri.
Ya, akhirnya saya pulang tanpa istri dan anak-anak turut serta.
Selain lebih praktis -- karena sendiri-- , tentunya lebih hemat alias ekonomis.
Dan seperti dugaan saya, ibu adalah orang yang kelihatan paling bahagia.
Anak yang sehari sebelumnya ditelepon, tiba-tiba muncul dihadapan tanpa memberitahu sebelumnya.
Di sela-sela capek yang menggelayut, rongga dada ini dipenuhi perasaan lega.