Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Meski Tak Mengubah Keadaan, Memaafkan Itu Melegakan

31 Juli 2021   09:48 Diperbarui: 3 Agustus 2021   13:15 978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya belajar banyak, dan berusaha mengais hikmah dalam kondisi seperti saat ini. Pengalaman mengurus orang sakit, sungguh memberi banyak ibroh baik secara lahir maupun batin.

Saya orangnya tergolong tidak sabaran, mudah banget terpancing emosi dan lekas panas -- duh rasanya malu dengan umur.

Tetapi melalui teguran, berupa peristiwa (yang sekilas terkesan) tak  mengenakkan. Saya seperti disentil, ditunjukkan betapa kita manusia lemah tiada berdaya. Tak sepantasnya, diri memiliki rasa lebih baik dari orang lain -- ya Rabb maafkan kami.

Saya orang yang memanfaatkan situasi, ketika merasa di posisi benar dan menang.

Orang yang nyata-nyata berbuat salah terhadap saya, dikerjai sampai kapok dan menyesal. Atau kadang saya minta ganti rugi, membuat orang yang salah tidak berkutik.

Sesungguhnya sikap demikian terkesan manusiawi, karena ada sebab yang membuat tersulut amarah. Entah sebab dirugikan atau dikecewakan orang lain.

Apalagi kalau keadaan genting dan mendesak, kemudian ada pihak yang menggagalkan rencana atau tujuan. 

Kemarahan meluap adalah sebuah kewajaran.

Tetapi, sependek pengalaman saya lewati. Setiap kewajaran, belum tentu berbuah baik, atau justru bisa menjerumuskan diri sendiri.

Mewajarkan setiap luapan emosi, karena orang lain berbuat salah. Sangat mungkin, seketika itu membuat ego (merasa) terunggulkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun