Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Menafkahi Keluarga dari Ngeblog, Kenapa Tidak!

4 Mei 2019   06:03 Diperbarui: 11 Mei 2019   13:29 1180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak bisa dipungkiri di luaran terjadi, (pada kenyataannya) sebagian orang masih beranggapan, bahwa pekerjaan ngeblog dianggap sampingan, karena hasilnya belum besar. Jangankan orang lain (yang bukan blogger), bloggernya sendiri juga belum terlalu yakin untuk sepenuhnya focus pada dunia ngeblog.

Masih banyak blogger yang sebagai pekerja kantoran (baik swasta maupun sebagai ASN), hanya bisa datang di acara blogger saat weekend atau tanggal merah (meskipun ada juga yang datang pas jam kerja). Apakah sikap atau pendapat tersebut salah? untuk kasus ini, tidak ada jawaban salah atau benar, semua pendapat dan sikap syah-syah saja.

Seperti halnya Dian Sastro, di dunia blogging muncul beberapa nama blogger cukup terangkat karena konsistensinya. Saya pernah bersua dengan travel blogger, Febrian, karena ingin total dia berketetapan hati meninggalkan pekerjaan lain dan fokus sebagai travel blogger.

saya bersama Febrian- swafoto pribadi
saya bersama Febrian- swafoto pribadi
Buah dari keyakinannya, kini Febrian dikontrak memandu acara traveling, disponsori sebuah Kementerian untuk ditayangkan di official youtube Kementerian bersangkutan. Berbekal keyakinan inilah, lajang asal Garut ini bisa mengunjungi tempat-tempat cantik di negeri tercinta, sudah traveling gratis, mendapat bonus berupa upah yang relatif besar.

----

Saya, tentu masih sangat jauh, kalau dibandingkan dengan Febrian yang travel blogger terkenal atau beberapa blogger ternama lainnya. Dulu saya pernah bekerja di media, hingga akhirnya memutuskan resign, semula untuk merintis usaha kecil-kecilan di rumah bareng istri dan pengin punya lebih banyak waktu bersama anak-anak.

Pada perjalanan, betapa membangun usaha tidak semudah dibayangkan dan direncanakan, akhirnya usaha tidak jalan dan tidak dilanjutkan. Pada situasi demikian, saya tidak punya pilihan lain, selain memaksimalkan dan memanfaatkan sebagian besar waktu untuk ngeblog.

Terhitung jalan tujuh tahun (mulai Januari 2012), saya sudah tidak berstatus pekerja kantoran, dan mendapatkan income dari ngeblog serta pekerjaan lain berkaitan dengan ngeblog dan sosmed. Saya bisa buktikan sendiri, sampai sekarang Insyaallah bisa menafkahi keluarga, menyekolahkan dua anak (SMP dan SD) hasil dari ngeblog.

Entah dari mana dan bagaimana jalannya, saya selalu meyakini bahwa selama manusia terus berusaha maka pintu rejeki akan terbuka dari arah yang tanpa diduga. Betapa semesta (sesungguhnya) memiliki mekanismenya dan patuh pada hukum kehidupan, yang akan berlaku dan diberlakukan pada siapa saja yang meyakini.

Lalu, bagaimana persiapan di masa mendatang, apa terus mengandalkan ngeblog? Kalau saya nih, hadapi saja yang terjadi hari ini dengan sebaik dan semampu kita bisa. Urusan hari nanti, (lagi-lagi) biarlah menjadi hak prerogatif Sang Pemilik Semesta, dan saya yakin hari esok sebenarnya tergantung pada bagaimana kita menghadapi hari ini, Ye kan.

Maka, dari serangkaian perjalanan dan persuaan dengan sosok-sosok inspiratif, tidak ada salahnya seorang blogger bangga dengan pekerjaan tengah dijalani. "YA, Saya Blogger!" sudah selayaknya kata ini dengan mantap diucapkan.

So, menafkahi keluarga dari ngeblog, kenapa tidak!  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun