Stunting adalah masalah gizi kronis, disebabkan oleh kurangnya asupan gizi pada 1000 HPK. Selain pertumbuhan badan yang terhambat, stunting juga dikaitkan dengan perkembangan otak yang tidak maksimal.
Menurut data WHO, Indonesia penyumbang stunting nomor lima dengan anak kondisi stunting. Menurut data Riskesdas, 40% balita di Kabupaten Ogam Komering Ilir, Palembang, mengalami stunting.
Apa penyebab Stunting*
- Kurang gizi dalam waktu lama
- Tidak cukupnya total proporsi asupan protein
- Retardasi pertumbuhan intrauterine
- Perubahan hormon dipicu stress
- Menderita infeksi di awal kehidupan seorang anak
*) sumber SINI
Kenapa Stunting jadi masalah ?
- Dalam jangka pendek, anak stunting mengalami hambatan perkembangan.
- Fungsi kekebalan tubuh dan kognitif menurun
- Ganguan sistem pembakaran turun
- Dalam jangka panjang akan menyebabkan obesitas
- Sebagai penyebab penyakit degeneratif.
- Dalam jangka panjang berdampak pada IQ.
"Seorang anak yang pernah mengalami gizi buruk dan pendek, maka kemampuan kognitif kurang 10% kemampuan produktif manual kurang 5%. Mereka adalah calon pemimpin masa depan bangsa, sehingga jangan dibiarkan hal ini terjadi" ujar dr Damayanti, terdengar sedikit getir.
Mengenali MPASI (Makanan Pendamping ASI)
ASI adalah asupan terbaik balita, sebagai pintu utama bayi belajar makan. Berikan ASI eksklusif  sampai umur 6 bulan, setelah itu baru tambah dengan MPASI. Pada saat balita berusia 6 bulan, produksi dan kandungan ASI ibunya mulai berkurang.
Tanda Anak Siap MPASI.
- Posisi kepala mulai tegak,
- Reflek menjulurkan lidah
- Muntah berkurang
- Selera makan meningkat
(MPASI, sebaiknya dipilih bertekstur halus mengandung semua nutrisi)
Menurut ahli nutrisi dunia, masalah stunting terjadi, karena kurangnya protein hewani sebanyak 15%.