Alangkah baiknya, minta ijin kepada pemilik pengalaman, jangan asal comot, selain tidak etis juga menghindari ketidakenakan di belakang hari.
Kita musti menggali ide, memikirkan sesuatu yang jauh lebih maju, yaitu apa yang terjadi setelah blog. Kalau menulis yang biasa biasa saja, kita akan jauh ditinggal. Menulis butuh proses panjang, tidak ada masterpiece dalam menulis.
Siapa tak kenal Kang Pepih, founder PEPNEWS, memiliki segudang pengalaman dan malang melintang di dunia kepenulisan. Saya merasa exited, beliau menjadi bagian dari Danone Blogger Academy batch 1.
"Setiap materi pembicara, pada dasarnya ada kata kunci yang harus digaris bawahi. Cara menangkap ide, adalah menangkap isu yang disampaikan pemateri, kemudian mengambil benang merah, disampaikan dengan cara story telling. Kekuatan blogger adalah eksploratif, menulis dari sudut pandang personal" Pesan Kang Pepih.
-0-
Mengambil rute Trans Jakarta, arah halte Kuningan Timur, seperti menyediakan diri stuck di tengah lautan kendaraan. Bersamaan jam pulang kantor, beringsut di lalu lintas macet super parah.
Butuh waktu tempuh satu jam lebih, hanya untuk mencapai dua halte. Tapi apa daya, kecamuk perasaan tidak akan mengubah keadaan.
Saya memilih menghibur diri, meyakini bahwa perjalanan seharian, ibarat sebuah jihad. Bukankah menuntut ilmu, adalah jihad yang disukai Tuhan.
Sebegitu mulianya penuntut ilmu, sampai digambarkan, malaikat membentangkan sayapnya bagi jalan penghaus ilmu. 'Danone Blogger Academy' memberi pencerahan, membuka tabir ketidaktahuan menuju cahaya ilmu.