Pernah saya membaca sebuah berita, saat mudik lebaran,Pertalite menjadi bahan bakar primadona konsumsi kendaraan. Kala itu permintaan Pertalite meningkat pesat, jauh mengungguli angka penjualan Premium.
Data realisasi penjualan BBM sampai bulan Juli 2017, untuk market share Pertalite sampai pada angka 40,6 persen atau naik sekitar 363,7 persen. Sedang market share Pertamax berada di angka 17,0 persen, sedangkan sebelumnya pada tahun 2016, market share masih berada di angka 11,3 persen. Berarti naik sekitar 53,7 persen (sumber www.pertamina.com).
Peningkatan penggunaan BBM yang terjadi, secara langsung atau tidak bisa dikaitkan dengan kegiatan keekonomian. Dari Si Abang Bengkel, saya mendapat informasi tentang keuntungan menggunakan Pertalite.
Tenaga mesin semakin besar, juga mempunyai torsi yang semakin mumpuni. Dari sisi akselerasi mesin jangan diragukan, bisa melaju hingga 60 Km per jam. Sementara dari sisi efisiensi BBM, Pertalite lebih hemat 1 Km dibanding Premium.
Selain Pertalite dengan kandungan RON 90, ternyata dicampur dengan zat zat aditif yang bermanfaat untuk mesin.
Apa kegunaan aditif?
Sebagai Zat anti kristal air, Zat anti karat dan Zat pembersih pada mesin.
Zat antikristal air: yaitu zat yang berfungsi untuk memisahkan air, karena air dapat menjadi kerak di ruangan bakar dalam kurun waktu lama.
Zat antikarat: zat ini bekerja di dalam tanki, berfungsi untuk mengotimalkan saluran mesin menjadi bersih.
Zat pembersih: zat ini yang mentyebabkan kinerja mesin optimal, ketika semua saluran bersih.
Bahan bakar dengan oktan rendah, ketika pembakaran belum maksimum sudah dipaksa mengeluarkan tenaga. So, untuk jangka panjang pertalite lebih bagus dan lebih hemat dibanding premium.