Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Esais; Industrial Profiling Writer; Planmaker

Menulislah jika harus menulis, karena kita semua manusia..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Eksotisme Pantai Puger, Keindahan Lainnya di Pesisir Pantai Selatan Jawa

11 November 2022   22:28 Diperbarui: 11 November 2022   22:38 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ritual "Petik Laut" atau larung sesaji diadakan setiap tanggal 1 Suro/Muharram | Sumber gambar: lokalkarya.com

Didampingi oleh pengawal setianya yaitu Mbah Kucur dan Mbah Pancer, Pangeran Puger pun menenangkan diri cukup lama guna mencari jalan keluar atas persoalan yang mendera.

Aura ketenangan itulah yang lantas diwariskan turun-temurun, dari generasi ke generasi. Yang menjadikan objek wisata Pantai Puger begitu layak untuk disinggahi oleh mereka-mereka yang dilanda kepenatan, diterpa keresahan, dan membutuhkan tempat untuk sejenak melepas semua beban yang bertumpuk sekian lama.

Pantai Kucur dan Pantai Pancer

Pagi yang cerah di Pantai Puger laksana pemandangan surga dunia. Panorama indah dari lautan biru dengan latar gunung yang hijau di salah satu sisinya begitu mempesona untuk dipandang. Apalagi ketika Anda mendekat ke kaki Gunung Watangan. Kicau burung dan ocehan monyet semakin meramaikan suasana.

Bagi para pecinta binatang (khususnya monyet) yang berkunjung ke wisata Pantai Kucur biasanya akan membawa beberapa tandan pisang untuk dibagi-bagikan. Ketika Anda menginjakkan kaki disana maka tak lama berselang akan disambut oleh sekumpulan monyet-monyet lincah nan lucu. Menatap penuh antusiasme pada segepok buah pisang yang dibawa sebagai isyarat bahwa Anda mesti segera membaginya.

Diluar sambutan monyet-monyet tadi, sumber mata air nan sejuk siap menghadirkan kenyamanan. Sembari menikmati pemandangan laut dimana kapal-kapal nelayan berlalu lalang pergi pulang menangkap ikan.

Pantai Kucur. Sebuah kawasan kecil di kaki Gunung Watangan yang menjadi surga bagi para monyet serta beberapa hewan lainnya. Di sisi ujung kawasan itu terdapat sebuah petilasan berbentuk batu menjulang mirip kue cucur. Konon kabarnya disanalah dulu Mbah Kucur bertapa.

Untuk menuju ke Pantai Kucur Anda harus menyeberangi muara. Tidak terlalu jauh. Hanya sekitar 10 menit perjalanan menggunakan sampan.

Menariknya, ada sensasi uji nyali yang mengasah adrenalin disini seiring ukuran sampan yang tergolong "imut" itu hanya bisa dinaiki tidak lebih dari 5 orang saja. Jikalau Anda menjadi salah satu penumpangnya maka Anda akan bisa menyentuh permukaan air sungai di sekitaran sampan. Jaraknya hanya berkisar 10 cm saja sebelum air itu masuk ke dalam sampan. Bisa dibayangkan andaikata air itu menyembur masuk.

Tapi hal itu rasanya sepadan dengan keindahan yang ada di Pantai Kucur. Titik-titik foto yang instagramable begitu mudah ditemui. Tinggal pilih dimana saja. Mau berlatar lautan? Bisa. Berlatar pepohonan nan rindang? Ada. Pose bersama sekawanan binatang? Juga bisa. Atau berlatar bebatuan nan indah pun juga tidak jadi masalah.

Kalaupun Anda ingin menikmati pemandangan Pantai Kucur dengan latar Gunung Watangan yang menghijau, tempat terbaik untuk melakukan itu adalah dengan kembali ke seberang. Menuju Pantai Pancer yang letaknya tidak terlalu jauh dari pangkalan sampan dan kapal-kapal penangkap ikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun