Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wonderful of Toba: Merajut Jejaring Wisata Danau Toba Berbasis Digitalisasi untuk Hadirkan Pengalaman Berwisata yang Eksklusif

23 September 2021   10:41 Diperbarui: 23 September 2021   10:53 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Danau Toba perlu dijadikan kawasan wisata yang menghadirkan pengalaman eksklusif bagi pengunjungnya | Sumber gambar : www.liputan6.com

Menurut sebuah artikel berjudul The Evolution and New Trends  of China's Tourism Industry yang dirilis tahun 2020 lalu, kontribusi pariwisata terhadap PDB Negeri Tirai Bambu itu mencapai 10,94 triliun Yuan atau kurang lebih 2,61 triliun dollar amerika. Yang menyumbang sekitar 11,05% dari PDB mereka.

Kondisi tersebut menggungguli kontribusi pariwisata terhadap PDB beberapa negara maju yang umumnya hanya berkisar 5-9%. Pada tahun yang sama di China sekitar 28,25 juta orang dipekerjakan secara langsung pada sektor pariwisata ini sementara 51,62 juta orang dipekerjakan secara tidak langsung.

Disisi lain, mengutip dari katadata.co.id, kontribusi pariwisata terhadap PDB Indonesia tahun 2019 "hanya" sebesar 4,7%. Dengan nilai pendapatan sekitar 16,9 miliar dollar amerika atau kurang lebih 0.65% saja dari yang diperoleh China yang sebesar 2,91 triliun dollar amerika. Masih kalah jauh.

Fakta tersebut memang tidak terdengar menyenangkan. Namun hal ini sebenarnya justru merupakan kesempatan besar yang tersimpan pada segenap destinasi wisata Indonesia. Kita memiliki 5 Global Geopark berbanding 41 yang dimiliki oleh China.

Andai kita gunakan hitung-hitungan kasar membandingkan jumlah geopark kedua negara dengan pendapatan dari sektor pariwisata, maka seharusnya kita bisa memperoleh sekitar 318,3 miliar dollar amerika apabila berhasil mengoptimalkan keberadaan Global Geopark sebagai destinasi wisata andalan.

Pariwisata +

Segenap pemangku kebijakan di negeri ini bisa dibilang sudah sepakat menjadikan Danau Toba sebagai salah satu pilar andalan pengembangan industri pariwisata. Dalam rangka mendukung hal itu maka berbagai upaya pun dilakukan. Mulai dari memetakan permasalahan yang menghinggapi sektor ini sampai dengan menggali setiap potensi yang dimilikinya.

Berdasarkan pengukuran Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) yang disampaikan dalam Rencana Strategis (Renstra) 2020--2024 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), permasalahan terkait infrastruktur bisa dibilang masih mendominasi. Sementara untuk aspek lain yang menyangkut safety, healthy, dan sustainability perlu untuk terus diperbaiki secara berkesinambungan.

Kondisi ini selaras dengan apa yang dilakukan China dalam mendongkrak sektor pariwisatanya. Yaitu dengan memperbaiki infrastruktur penunjang pariwisata khususnya transportasi. Mengintegrasikan destinasi utama wisata dengan tempat-tempat penunjangnya merupakan satu paket kesatuan yang mesti diperhatikan. Dan sepertinya pemerintah sudah menyadari betul hal ini terlihat dari pembangunan proyek-proyek infrastruktur masif di berbagai daerah.

DSP Toba sebagai wisata yang kini diandalkan tentu harus memperhatikan betul rekomendasi yang dilaporkan dalam TTCI ini. Ditambah situasi dunia yang masih belum bebas dari pandemi mau tidak mau mengharuskan setiap pengelola destimasi wisata untuk melakukan tindakan ekstra. Memastikan bahwa setiap wisatawan terlindungi keamanan dan kesehatannya.

Kita mungkin bisa meniru langkah China dalam upaya mereka memajukan pariwisata. Selain terus memperbaiki beberapa aspek penting yang ditunjukkan oleh pengukuran TTCI, ada unsur-unsur lain yang sekiranya perlu untuk lebih dilibatkan agar pariwisata mampu memberikan value lebih kepada para pengunjungnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun