Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wonderful of Toba: Merajut Jejaring Wisata Danau Toba Berbasis Digitalisasi untuk Hadirkan Pengalaman Berwisata yang Eksklusif

23 September 2021   10:41 Diperbarui: 23 September 2021   10:53 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Danau Toba perlu dijadikan kawasan wisata yang menghadirkan pengalaman eksklusif bagi pengunjungnya | Sumber gambar : www.liputan6.com

"Pariwisata +", sebuah konsep pengelolaan wisata yang memadukan destinasi utama wisata dengan beberapa elemen pendukung lain seperti budaya, olah raga, kuliner, dan lain-lain sebagai satu kesatuan pelayanan. Pengalaman berwisata merupakan satu hal penting yang menjadi tolok ukur keberhasilan dari pelayanan yang diberikan industri wisata.

Sehingga, sinergi antar stakeholder seperti vendor utama wisata, media pariwisata, konsumen pariwisata, dan segenap pihak terkait harus terhubung dalam sebuah sistem terpadu yang memungkinkan kemudahan akses satu sama lain.

Konsumen atau wisatawan bisa dengan mudah mengakses seluruh layanan yang tersedia dari suatu produk wisata seperti panorama, transportasi, kuliner, bahkan hingga bauran budaya. Begitupun dengan elemen penunjang seperti warga sekitar seharusnya mendapatkan kemudahan untuk turut mengakses langsung keuntungan ekonomi dari keberadaan sebuah wisata di dekat mereka.

Jaringan keterkaitan antara penduduk sekitar, pelaku ekonomi kreatif, pengelola wisata, kuliner, tukang becak, sopir angkutan, dan lain sebagainya harus melahirkan ekosistem yang saling menguntungkan satu sama lain.

Wisatawan dipermudah untuk mencari tahu informasi tentang wisata yang mereka butuhkan. Bahkan kalaupun ada wisatawan yang ingin menikmati suasana menginap dan menikmati hidangan di rumah warga lokal pun semestinya bisa diwujudkan dengan warga yang bersangkutan juga memperoleh keuntungan ekonomis atas hal itu. Ekosistem ini akan berlaku layaknya aplikasi gojek, tokopedia, hingga Airbnb. Mungkinkah hal ini dilakukan?

 

Smart Tourism

Sekarang adalah eranya teknologi informasi. Mengemas pariwisata dengan balutan teknologi tentu sangat mungkin untuk dilakukan. Membentuk suatu jejaring yang memungkinkan semua elemen pariwisata terhubung satu sama lain dalam waktu singkat.

Setiap pengunjung wisata nantinya tidak hanya terbatas pada menikmati Danau Toba-nya saja, atau Pulau Samosir-nya saja. Melainkan juga bisa mengakses aneka wisata penunjang lain seperti pertanian Kemenyan Toba, olah raga arung jeram, paralayang, atau menikmati sajian seni tradisional yang terdapat disana.

Akan ada aplikasi penunjang yang dirancang untuk memudahkan mobilitas wisatawan dalam rangka mendapatkan sebanyak dan sepuas mungkin pengalaman berwisata. Ingin melihat tari Tor-tor cukup dengan menekan menu kesenian dan hal itu nantinya akan menghubungkan kita dengan wisatawan lain dengan minat yang sama untuk berangkat bersama dalam sebuah moda transportasi pendukung.

Tidak perlu repot-repot mencari kendaraan apa untuk menuju kemana. Demikian halnya saat ingin membaur langsung dengan suasana tradisional warga lokal. Request bisa diajukan layaknya kita mau memesan penginapan di Airbnb dengan respon dari warga lokal yang antusias menyambut wisatawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun