Setiap amarah, kekecewaan, strategi, kebijakan, dan segala yang terkait "dapur istana" cukup sedikit saja yang diumbar ke publik. Kemarahan presiden tidak termasuk dari yang sedikit itu.Â
Menampilkan ekspresi kemarahan dalam sebuah tayangan terbuka tidak menjadi solusi atas masalah apapun. Justru akan semakin memicu ketidakpercayaan publik kepada pemerintah yang berkuasa.Â
Karena setiap ada yang tidak beres dengan pengelolaan negeri ini maka rakyat tahunya hanya Jokowi. Beliau presidennya, beliau yang mempunyai visi misinya, beliau yang memilih anggota kabinetnya, beliau figur utamanya, beliau pemilik strateginya. Â Â
Salam hangat,
Agil S HabibÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!