Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Eksistensi Diri di Era Digital Berbasis Kualitas Akhlaq

21 Januari 2019   14:13 Diperbarui: 21 Januari 2019   14:28 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : nahdlatululama.id

Ketika kita berkomunikasi dengan orang-orang yang menyambut kita dengan lemah lembut dan penuh rasa hormat, hal itu akan lebih memberikan kita rasa nyaman daripada berkomunikasi dengan orang-orang yang acuh tak acuh dalam merespon. 

Pada saat kita melakukan chatting dengan seseorang yang baik dalam bertutur kata, bukankah itu lebih memberikan rasa nyaman daripada saat kita melakukannya dengan mereka yang terkesan angkuh dan membanggakan dirinya? Kemuliaan akhlaq seseorang akan mengarahkan menuju cara komunikasi yang baik, sikap yang baik, serta perilaku yang mulia. 

Di tengah-tengah era digital yang menuntut seseorang untuk memiliki kewaspadaan tinggi dalam beraktivitas seperti misalnya tidak asal belanja di toko online agar tidak tertipu, tidak asal berkata-kata atau mencela orang lain yang berisiko melanggar UU ITE, dan tidak asal cuap sehingga dianggap menebar berita hoaks. Kondisi ini tentu saja membuat setiap orang akan lebih selektif dalam memilih dan memilah. 

Mereka yang dikenal memiliki integritas diri yang baik, dipandang sebagai sosok yang jujur dan memegang komitmen, dan berkepribadian baik akan dipandang tinggi oleh orang lain. Dengan kata lain, mereka yang memiliki kualitas akhlaq terbaiklah yang memiliki kesempatan lebih untuk menjaga eksistensi dirinya di era digital ini.

Sebagai sebuah bangsa, jangan sampai kita terjerumus dalam kebebasan membabi buta yang ditawarkan oleh bangsa luar melalui dunia digital ini. Semestinya kita justru menebar pengaruh positif, etika mulia, dan akhlaq yang baik kepada orang lain yang menjalin relasi dengan diri kita. Tutur kata kita di sosial media, argumen-argumen kita di ranah publik adalah representasi dari akhlaq yang kita miliki. 

Ketika perbedaan pendapat tidak bisa dihindari, ketika pilihan politik antar masing-masing orang berbeda satu sama lain, ketika berbeda pendapat tidak bisa dielakkan, maka sikap kita untuk memberikan responlah yang terpenting. Para pribadi berakhlaq tentu akan memberikan respon yang sejuk dan bersahabat, sehingga kehangatan akan senantiasa terjaga dimasyarakat kita. 

Sebagai sebuah bangsa yang utuh, tingginya kualitas akhlaq akan menjadi penopang penting bagi keberlangsungan bangsa kita diantara bangsa-bangsa lain dimasa yang akan datang. Sebagai pribadi atau kelompok, akhlaq mulia yang melekat pada diri kita merupakan jaminan kualitas hidup di tengah persaingan yang luar biasa ini.

Salam,

Agil S Habib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun