Mohon tunggu...
Ageng Dimas
Ageng Dimas Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMA NEGERI 1 CIBINONG

Pelajar SMA NEGERI 1 CIBINONG, KAB.BOGOR

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Fly in The Sky

28 Februari 2021   15:05 Diperbarui: 28 Februari 2021   15:22 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada saat dimana dunia terdapat dua matahari yang satu matahari yang sangat amat panas dan yang satu lagi matahari yang sangat amat dingin.

Di bumi hidup lah seorang manusia bernama Luca, ia bercita-cita ingin menjadi astronot dan terbang diangkasa dengan bebas. Luca sendiri tinggal di sebuah kota yang masih dalam tahap pembangunan bersama kakek dan pamannya yang ia sayangi dan dia juga memiliki teman bernama Shaw dan Ana mereka sungguh dekat karena juga mereka memiliki cita-cita yang sungguh sama dengan Luca yaitu melihat angkasa dan Menjelajahnya.

Tapi, pada suatu hari dimana hari itu sangatlah sial bagi Luca karena ia kehilangan profesi sebagai ilmu Astronomi sebab ia pernah memprediksi bahwa kedua matahari akan meletupkan hawa panas dan hawa dingin secara bersamaan yang mengakibatkan cuaca yang sangatlah ekstrim dibumi bahkan ditata surya. 

Ia juga kehilangan sosok pengganti wali dari orang tuanya dan ia sangat sayang pada nya yaitu pamannya tercinta. Luca berpikir bahwa ia tidak lagi bisa menggapai cita-cita karena selama ini Luca selalu mendapatkan inspirasi dari pamannya dan teman-temannya berusaha membangkitkan semangatnya lagi tapi itu tidak berhasil.

"bagaimana kita mengembalikan Luca yang sekarang seperti Luca yang dulu selalu berambisi?" tanya Shaw pada ana
"aku baru ingat ada sebuah observatorium yang dulu sangat akurat dalam memprediksi sesuatu yang berkaitan dengan antariksa tapi karena suatu hal tempat itu sudah tidak dipakai lagi dan tempat nya di atas bukit dekat pinggir kota" jawab ana
"oke kita bawa dia kesana walau harus menyeretnya" kata Shaw

Mereka pun pergi ke rumah Luca dan disambut kakeknya
"Luca ada dikamar dia tidak mau keluar " kata kakek Luca. Mereka bergegas ke kamar Luca dan membujuk luca keluar rumah dan ke observatorium.
"mau apa kalian" kata luka sambil menatap mata mereka
"apa paman mu mau punya keponakan yang murung selalu? " kata Shaw
"ayo ikut kami ke bukit pinggir kota disana ada observatorium dimana mungkin itu bisa menjawab prediksi mu benar atau tidak " kata ana
"ya... Sudah terserah kalian" kata Luca

Mereka bertiga pergi ke bukit samping kota dan bukit itu cukup tinggi.

Singkatnya mereka sudah hampir sampai ditempat tujuan dan mereka singgah sejenak pada sebuah rumah dan pemilik rumah itu berkata:
"jika kalian ingin ke bukit itu berhati-hati lah karena ada suatu misteri yang belum Terpecahkan dari observatorium itu "

Tapi itu tidak membuat mereka bertiga gentar. Singkat nya mereka sampai di observatorium itu dan mereka mencari petunjuk sampai mereka bertiga menghidupkan sebuah alat dimana mereka bertiga tiba-tiba dikelilingi gas berwarna-warni dan mengangkat mereka ke langit hingga sampai diangkasa lepas tampa baju Astronot.

Mereka bertiga bertemu seseorang dengan topeng seperti kepala suku dan ia memegang benda aneh dengan terdapat 6 tabung panjang dan menatap ke arah matahari. Lalu mereka bertiga alangkah terkejutnya yang ternyata dikatakan Luca adalah benar kedua matahari mereka bersiap-siap mengeluarkan gas secara bersamaan.

"Hanya satu cara untuk menghentikan bencana itu yaitu memasang 6 tabung panjang ini sesuai tangga nada pada benda yang aku telah siapkan ini tapi aku butuh 3 orang lagi" kata orang itu

Akhrinya mereka bertiga membatu orang itu dan menyusun nya sesuai tangga nada mereka sangat berkonsentrasi karena menyangkut nyawa semua yang ada dibumi .lalu seketika gas yang berada pada kedua matahari itu menghilang dan 6 tabung itu berdiri pada Luca, shaw dan ana lalu mereka dikelilingi gas aneh lagi dan turun ke bumi tepat diobservatoriy tapi sebelum turun mereka sempat bermain-main di angkasa lepas seperti menari-nari dan saat keluar pintu observatorium mereka bertemu dengan kakek Luca

"pengetahuan muncul dari pertanyaan dan pertanyaan menghasilkan jawaban" kata kakek Luca
"ya... Manusia selalu dan akan selalu bertanya dan akhirnya mereka tau bahkan yang belum terpecahkan saat ini seperti ada apa sebelum Big Bang dan apa asal usul kehidupan hanya tinggal waktu " kata Luca sambil memandang langit. Mereka semua Luca, shaw, ana dan kakek Luca pergi kerumah mereka dan Luca memulai lagi dari dari awal untuk menjadi ahli ilmu Astronomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun