Mohon tunggu...
Nyoman Agastyani Sri Hartami
Nyoman Agastyani Sri Hartami Mohon Tunggu... Penulis - Seorang lulusan S1 Ilmu Komunikasi

Hallo, saya Nyoman Agastyani Sri Hartami Dipanggil Putri Saya merupakan seorang lulusan di bidang Ilmu Komunikasi, memiliki kegemaran menulis dan membaca. Selamat membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Media Sosial Rentan Jadi Tempat Radikalisme

26 Desember 2020   22:36 Diperbarui: 26 Desember 2020   22:36 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Indonesia merupakan negara dengan masyarakat yang didominasi oleh beragam kebudayaan, ras dan adat istiadat yang berbeda. Dimana masyarakat dituntut dan diminta untuk dapat menjalin hubungan dengan sesama tanpa melihat golongan. Keberagaman tersebut juga membuktikan kekuatan masyarakat Indonesia dinilai dari kebersamaan, kerjasama, dan lainnya dalam menjaga keeksistensian negara. Namun, saat ini dimana zaman yang maju dan begitu banyaknya perubahan dari gaya, tingkah laku, hingga kegemaran yang dibawa oleh masyarakat asing sering membuat perubahan yang sedikit demi sedikit mengikis kebudayaan yang ada di Indonesia.


Hingga permasalahan akan radikalisme pum mulai muncul dikalangan masyarakat. Radikalisme merupakan paham atau idologi yang menginginkan perubahan dan pembaruan sistem sosial dan politik dengan cara kekerasan. Dimana dapat dikatakan jiwa dalam mengusung perubahan yang begitu besar, orang-orang yang menganut paham ini akan sangat menginginkan suatu  perubahan drastis yang jauh berbeda dari sistem yang sedang atau sudah berlaku.


Apalagi dimasa era globalisasi saat ini yang semakin meningkat hari demi hari, ditambah dengan berkembang pesatnya teknologi yang membuat banyaknya gerakan paham radikal yang muncul dan berkembang terutama dalam media sosial. Sehingga hal ini dapat  menjadi peluang bagi terorisme untuk melakukan perekrutan kelompok radikal melalui internet dan media sosial.


Banyak anak-anak dan remaja yang sering kali belum tahu apa-apa dan mudah terpengaruh, belum lagi orang-orang yang tengah kesulitan dalam hal ekonomi yang memuat mereka mudah terprovokasi dalam media sosial dan penasaran akan hal-hal yang berbau belum mereka ketahui.


Sangat disayangkan jika hal tersebut terus terjadi dan malah menghancurkan generasi muda yang nantinya akan menjadi tombak kekuatan negara di masa depan. Penggunaan media sosial dan digital yang sangat mudah diakses dan semakin mudah digapai juga membuat mereka merasa mudah untuk menerima dan menemukan suatu hal yang mereka belum pahami. Peran orang tua dan pengawasaan orang yang terpercaya sangat dibutuhkan dalam hal ini. Penting dalam rumah orang tua bisa mencegah dan mengawasi dalam penggunaan ponsel dan internet dan disekolah pendidikan akan radikal juga perlu ditekankan agar anak-anak tak mudah terpengaruh akan hal tersebut.
Bukan hanya anak-anak, upaya dalam meningkatkan solidaritas dalam bermasyarakat pun perlu ditingkatkan agar suatu permasalahan  semacam ini tak akan terjadi.

SUMBER :Bilqis Rihadatul Aisy, Dina Oktarina Ibrahlm, Khusnul Khatimah Haruna Intang, Moniue Anastasia Tidae. Jurnal Hukum Magnum Opus. PENEGAKAN KONTRA RADIKALISASI MELALUI MEDIA SOSIAL OLEH PEMERINTAH DALAM MENANGKAL RADIKALISME. 23 September 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun