Sedari kecil saya sering mendengar cerita para pejuang dari ibu , susah nya mereka bergerilya melawan penjajah hingga pahit nya di tinggal istri karena tidak tahan di tinggal berbulan -bulan.Â
Bapak saya sendiri yang tertangkap Belanda ketika berjuang kebetulan mengalami penyiksaan tak berperikemanusiaan dari dari saudara sebangsa sendiri yang berstatus sebagai tentara KNIL Belanda.Â
Selama 2 tahun menjadi tawana KNIL di Penjara Paledang, Bogor, meninggalkan banyak luka di sekujur badan hingga kepala dan luka hati yang sulit dilupakan pastinya.
Ibu saya sering menceritakan kembali apa yang beliau dengar dari bapak kepada saya, kebetulan bapak meninggal saat saya berusia 4 tahun sehingga tak memungkinkan saya mendengar cerita dari bapak langsung.Â
Cerita - cerita itu menjadi seperti tertanam di hati dan otak saya, sehingga pengalaman pribadi itu pun menjadi inspirasi buat saya untuk selalu bisa melakukan hal terbaik dalam mengornati perjuangan para pejuang di masa silam.Â
Orang - orang yang tidak memiliki pengalaman seperti saya mungkin saja menganggap sesuatu yang biasa saja atau bahkan mencela apa yang saya lakukan bersama kawan -kawan ini. dan Itu saya maklumi.Â
Saya senang bersama bang Iwan Bonick Bonick yang meng inspirasi dan juga kawan-kawan dari Komunitas Historika Bekasi yang membanggakan masih bisa melakukan satu aksi kecil yang saya harapÂ
bisaa meng inspirasi generasi muda untuk mengingat berapa perihnya perjuangan para pendahulu kita dalam merebut kemerdekaan.Â
Dirgahayu Republik Indonesia ke 80