Yogyakarta merupakan salah satu primadona untuk destinasi para wisatawan di berbagai wilayah. Kebudayaan yang klasik serta keindahan alamnya menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Selain itu kota ini seringkali menjadi tempat untuk menikmati hari tua. Langit birunya juga sering dibandingkan dengan langit yang ada di Jakarta yang kusam akibat polusi. Namun, apakah langit biru Jogja berbanding lurus dengan bersihnya udara Jogja?
Rupanya yang dapat diperoleh adalah jawaban yang mengejutkan atas fakta yang terjadi di lapangan. Berdasarkan data yang terdapat pada aplikasi nafas, yaitu aplikasi pemantau kualitas udara, faktanya udara di Jogja tidak sebersih apa yang dipikirkan oleh banyak orang. Pada hasil pengamatan dalam 18 hari terakhir, tercatat bahwa kualitas udara Jogja berada di taraf sedang---tidak sehat. Hal ini menjadi penting karena polusi udara bukanlah sesuatu yang dapat dianggap remeh karena menyangkut persoalan kesehatan.
Di Yogyakarta, nafas memiliki lima titik pemantauan kualitas udara, lima titik tersebut antara lain: Sorowajan, Sayidan, Gondolayu, Universitas Gadjah Mada, dan Papringan. Dari lima wilayah tersebut, Sorowajanlah yang memiliki Air Quality Indeks (AQI) paling tinggi di angka 155. Â Angka tersebut berdasarkan pemantauan per 29 Februari 2024 pada pukul 22.55 WIB
Data yang tersaji berbanding lurus dengan rata-rata kualitas udara di wilayah Sorowajan selama 18 hari terakhir dimana kualitas udara yang moderat cenderung berbahaya menghiasi diagram.
Jika selama ini top of mind polusi udara berada di Jakarta maka tidak adil jika tidak mengomparasikan kualitas udara Jakarta dalam 18 hari terakhir dengan kualitas udara di Jogja. Berikut data kualitas udara yang ada di Jakarta Pusat tepatnya di wilayah Gambir per 29 Februari 2024 pukul 23.05 WIB.
Dan berikut ini data mengenai rata-rata harian kualitas udara selama 18 hari terakhir di wilayah Gambir, Jakarta Pusat.
Jika dua data yang tersaji tersebut dikomparasikan, maka pasti banyak pihak bertanya-tanya mengapa kualitas udara di Jogja bisa lebih buruk jika dibandingkan dengan Jakarta. Dapat dilihat rata-rata dalam 18 hari terakhir bahwa kualitas udara di Sorowajan lebih buruk dari pada Gambir. Akan tetapi, realitasnya adalah kualitas udara di Jogja tidak bisa dikatakan baik karena klasifikasi AQI yang baik berada di angka 0-50 sedangkan di Sorowajan melebihi dari 50 dan cenderung berada di angka 101-150 yang dimana tidak sehat untuk beberapa kelompok yang sensitif. Lalu apa yang membuat kualitas udara di Jogja menurun?