Mohon tunggu...
Sitha Afril
Sitha Afril Mohon Tunggu... Freelancer - Student of Master Degree - Diponegoro University

Saya hanya seorang pembelajar yang terkadang "absurd" dalam menyikapi fenomena di sekitar. Jadi, jangan terkejut jika tulisan-tulisan saya pun "absurd", he-he!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Maaf, Aku Berbohong Malam Ini

28 Mei 2020   22:23 Diperbarui: 28 Mei 2020   22:22 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tangiskanlah dulu, Dik. Biar kaunya lega!"

"Iya"

"Sambil kau menenangkan diri, dengarkan Abang baik-baik, ya!"

"Iya, Bang!"

"Tembalang udah nggak seramah dulu, Dik. Abang tahu pasti karena kawan-kawan Abang masih banyak yang di sana. Abangmu ini bisa bilang kek gininya juga karena dulu, Abang sempat menjadi orang yang diperbudak nafsu seperti Tomi si brengsek itu. Puji Tuhan, Abang sadar bahwa itu salah dan sekarang, Abang ingin menjaga orang-orang yang berada di circle Abang agar terhindar dari pencobaan macam itu. Jujurnya Dik, Abang terkejut waktu kaunya cerita tadi dan Abang sempat panik saat telponmu mati. Abang takut si Tomi nekat dan melukaimu, tapi lagi-lagi Abang bersyukur karena kau selamat. Tuhan baik, Dik! Mengucap syukurlah pada Dia, ya!"

"Iya, Bang. Setelah ini aku akan salat dan mengucap syukur atas perlindungan yang telah Dia berikan."

"Mulai sekarang, kau harus lebih waspada dan Abang harap kau jangan pernah takut! Abang tahu ini sulit, Dik. Namun Abang harap, kau bisa mempraktikannya jika berada dalam situasi yang seperti tadi lagi. Semoga sih jangan terulang, tapi tetap waspada kan nggak ada salahnya."

"Gimana, Bang?"

"Jangan pernah tunjukkan kalau kau takut! Kau harus bisa garang dan galak! Semakin kau takut atau tunjukkan kepanikan, orang-orang yang brengsek itu akan bahagia karena mereka merasa punya kuasa lebih untuk menikammu. Jadi, mau setakut apapun kau, coba untuk tetap galak untuk melawan, ya!"

"Susah sebenarnya, Bang."

"Memang! Semua itu pasti susah, Dik. Tapi, nggak ada hal yang benar-benar susah kalau kau mulai berlatih untuk mengelola emosi diri. Banyak-banyak latihan bela diri juga kau ya, Dik. Abang nggak bisa jagain kaunya langsung, jadi hanya pesan-pesan kek gini aja yang bisa Abang kasihkan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun