Mohon tunggu...
Afriantoni Al Falembani
Afriantoni Al Falembani Mohon Tunggu... Administrasi - Dosen dan Aktivis

Menulis dengan hati dalam bidang pendidikan, politik, sosial, fiksi, filsafat dan humaniora. Salam Sukses Selalu.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Menakar Independensi Pers Mahasiswa Jelang Pemilu 2024 di Sumsel

12 Juni 2023   05:43 Diperbarui: 12 Juni 2023   16:09 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi independensi pers mahasiswa jelang pemilu 2024. Sumber: Pixabay/Engin Akyurt

Karikatur tersebut muncul di media sosial milik LMP Limas selama satu pekan. Intinya, kedua karikatur itu menggambarkan kritikan mahasiswa atas pembayaran UKT Penuh (UKT Full). Karikatur tersebut menggambarkan adanya sosok mahasiswa yang seolah kebingungan dengan kebijakan UKT full.

Ada juga berita yang diliput oleh LPM Ukhuwah tentang kasus kekerasan fisik yang dialami ALP, mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang saat pelaksanaan pendidikan dasar (Diksar) Unit Kegiatan Mahasiswa Khusus (UKMK) Penelitian dan Pengembangan (Litbang) diduga disebabkan karena dirinya menyebarluaskan tentang iuran kegiatan yang tidak masuk akal. Pasalnya, sebelum pelaksanaan Diksar UKMK Litbang yang berlangsung pada Kamis-Minggu (29 Oktober-02 November 2022) di Bumi Perkemahan (Buper) Gandus.

Secara nasional ada kasus pembredelan LPM Lintas IAIN Ambon yang mengangkat kasus ini bermula pada Senin (14/3/2022) saat LPM Lintas merilis majalah edisi II Januari 2022 yang mengangkat isu pelecehan seksual di IAIN Ambon. Majalah tersebut menyatakan setidaknya ada 32 korban kekerasan seksual  di IAIN Ambon yang sebagian besar pelaku adalah dosen. 

Menyimak apa yang dilakukan oleh persma masih terbatas isu-isu internal kampus, padahal dalam konteks yang luas harus persma menyimak perkembangan politik dan isu kedaerahan serta nasional untuk mendapat perhatian publik. 

Harus diakui saat ini perang di darat oleh para calon presiden, gubernur, walikota maupun bupati untuk merebut simpati rakyat dengan blusukan, kunjungan ke sawah, sekolah, masjid, pasar atau tempat umum lainnya, serangan melalui baliho, spanduk, banner, brosur, buletin, iklan, dan sejenisnya sebagai senjata yang bisa menembus pikiran rakyat untuk tetap atau merubah pikiran tentang pilihannya.

Mereka juga menggunakan serangan udara melalui media yang terus menjadi trand telah mengisi pikiran rakyat melalui gengaman mereka dimana pun berada. Serangan media ini dirasakan sangat efektif dalam mempengaruhi massa dalam menjelma menjadi "raksasa" penakluk pikiran. 

Sungguh luar biasa, serangan udara melalui media sangat efektif dan menjadi kunci kasus atau berita "raksasa" mendominasi antara kepentingan, independensi, dan idealisme pers. Persma pun aktif mendorong dan mengangkat berita raksasa ini.

Peran Strategis Persma

Pers mahasiswa adalah lembaga yang difungsikan untuk menekan alat kekuasaan agar menjalankan tugas dan fungsinya yang ideal. Lembaga yang menjalankan fungsi publisitas saja, tapi memang menjadi satu lembaga yang mesti menjunjung tinggi idealisme. 

Berita seburuk apapun tentang kampus, jika itu fakta dan menjadi hak publik untuk tahu, sudah semestinya menjadi tugas untuk mempublikasikan fakta-fakta tersebut. Itulah idealisme dan independensi. 

Dalam kontestasi Pemilu di Sumsel, bagaimana persma dapat mendorong demokratisasi agar tercipta Pemilu yang aman, damai dan harmoni. Setidaknya terdapat tiga hal sebagai ujian bagi indepensi persma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun