Mohon tunggu...
Afriana Ajeng
Afriana Ajeng Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Ik is een raadsel - voor jou, voor het universum en voor mijzelf.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Filosofi Hidup Manusia

23 Juni 2020   15:05 Diperbarui: 11 Juni 2021   10:33 6146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filosofi Hidup Manusia. | ilustrasi: pixabay

Pernah berpikir apa hidup itu? Kenapa kita ada di dunia ini? Untuk apa sebenarnya hidup ini?

Menurut Viktor E Frank dalam buku Naisaban, makna hidup adalah arti hidup bukan untuk dipertanyakan, tetapi direspon karena kita semua bertanggung jawab untuk suatu hidup. 

Sehingga, penting bagi setiap manusia untuk memiliki kehendak akan makna hidup agar ia selalu memiliki alasan untuk hidup. Makna hidup bagi setiap personal dapat berubah-ubah sesuai dengan situasi dan kondisi yang dialami seeorang. Maka, pemaknaan hidup bagi setiap individu akan berbeda satu sama lain.

Semua manusia yang masih eksis memiliki pegangan hidup, prinsip hidup maupun filosofi hidup yang berbeda satu dengan lainnya. Menurut KBBI, filosofi adalah kata benda Filsafat. Menurut Maya Davis (1993) Filosofi adalah ungkapan seseorang mengenai sikap, nilai dan kepercayaan walaupun pada waktu yang lain ungkapan tersebut menjadi ideologi kelompok/ kepercayaan kelompok. Terdapat beberapa filosofi yang diyakini oleh manusia dan sangat mungkin berbeda dengan yang lainnya. Karena filosofi tersebut juga terlahir dari lingkungan dan kondisi yang berbeda.

Baca juga: Ngaji Gus Baha' | Belajar Filosofi Hidup Gus Baha'

Beberapa aliran filosofi berikut mungki sedang kamu yakini.

  • Filosofi Nihilism

Ngapain sih kita hidup? Sekarang mungkin kerja, lalu menikah, syukur diberi kepercayaan punya anak, pensiun lalu meninggal. Sebenernya untuk apa semua hal yang kita lakukan. Bahkan bukti surga dan neraka secara empiris belum dapat dibuktikan. Ritual, ibadah, dan semua hal yang kita lakukan didunia seperti tidak jelas. 

Kamu bingung, kenapa sih kamu ada dunia ini?. Kalo kamu sedang berada pada kondisi ini, kamu sedang berada di aliran NIHILISM. NIHILISM adalah pandangan yang percaya bahwa semua hal yang ada didunia ini, tidak ada tujuannya alias tidak ada artinya. Sehingga kamu beranggapan nihil, percaya bahwa tidak ada agama, moral, nilai dan norma yang benar di dunia ini. Nothing really matters. Hal ini mungkin saja pernah atau akan kamu rasakan. Beberapa filsuf yang pernah menulis tentang nihilsm adalah Friedrich Nietzsche dan Martin Heidegger. 

  • Filosofi Optimis Nihilism

Jika Nihilism berkeyakinan bahwa semua hal didunia ini tidak ada tujuan yang jelas. Rasa sedih, bahagia, kecewa dan lain-lain menjadi tidak penting. Sehingga kamu bebas berbuat apapun yang kamu inginkan. Selagi masih hidup, kamu melakukan hal baik di dunia ini untuk menghabiskan sisa wkatu hidup yang terbatas. 

Kondisi ini merupakan aliran Optimis Nihilsm. Ibaratnya, kita sama sekali tidak peduli dengan konsekuensi apapun yang terjadi dari tindakan kita karena toh akhirnya mati, tapi kita tetap mencoba sekeras mungkin memberikan yang terbaik sambil menikmati proses. Mungkin serupa dengan istilah care-dog mindset.

Baca juga: Filosofi Hidup Jakob Oetama yang Saya Ikuti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun