Mau ke mana?
Tidak ada rencana yang tersurat langsung dalam hidup manusia.
Penuh dengan kejutan dan keterkesimaan.Â
Kalau ditanya ke mana .. entahlahÂ
Tidak adakah tujuannya?
Mungkin ada, tapi belum sepenuhnya bisa diartikan tujuan.Â
Mungkin ada, tapi belum seluruhnya bisa diartikan pemberhentian.
Mungkin ada, tapi entah dalam bentuk apa.
Jadinya tidak terarah .. Mungkin lebih baik.Â
Setidaknya ada angin yang bisa menuntun dan ada air yang bisa menjadi kaca diri.Â
Jika angin berhenti, aku akan menatap air.Â
Jika tidak ada air, aku akan tetap merasakan tuntunan angin.Â
Tidak takut ?
Mungkin iya aku takut, bukan karena aku seorang pengecut.Â
Tapi karena aku tidak mau ribut.
Mungkin iya aku takut, bukan karena aku musuh dalam selimut.
Tapi karena aku adalah makhluk yang lembut.Â
Jadi, sudah diputuskan mau ke mana?
Belum
Sampai kapan?Â
Sampai angin berhenti menuntun dan sampai air mengering.Â
Di situlah aku ada, di situlah aku menjadi aku.Â
Tanpa angin dan air, biarlah aku ditemani oleh diriku.Â