Mohon tunggu...
Fable Punk
Fable Punk Mohon Tunggu... Mahasiswa S2 Pendidikan Biologi Unesa

Mahasiswa S2 Pendidikan Biologi Unesa yang memiliki ketertarikan di dunia sastra, utamanya cerita pendek dan sejenisnya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Serigala yang Mati di Kandang Bebek

2 Maret 2025   07:48 Diperbarui: 6 Maret 2025   17:29 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alpha dan Mike (Sumber: Canva AI)

“Maaf bos kami tidak mengetahui hal itu”. Salah satu petinggi bebek menjawab.

“AKU YANG MELEPASKANNYA” Teriak Mike.

Sontak semua pandangan mengarah ke Mike.

“ Dasar pemberontak kau” Ucap petinggi bebek.

“Aku lebih baik menghancurkan kandang ini daripada hidup dalam bayang-bayang yang hanya akan membunuh kami secara sia-sia”. Jawab Mike.

“Bukankah kami sudah memeberimu tempat yang enak bodoh, kenapa kau memberontak kepada kami?”. Ujar manusia

“ Hidup enak katamu?. Hidup yang berikan hanyalah neraka yang kau balut dengan surga. Kau kira aku tak tau bahwa kau membuat kandang ini hanya untuk kau konsumsi. Mencuci otak bebek-bebek rakus itu untuk terus menyebarkan doktrinasi sesat dari dirimu. Ingat kawan kau harus membayar itu karena sudah menjual harapan palsu pada kawanan bebekmu bodoh”. Ujar Mike.

“Tangkap dia” Ujar petinggi bebek.

Mike terbekuk dan langsung dijebloskan kandang konsentrasi.

Alpha terus berlari sekencang mungkin dibelakang Alpha ada manusia bengis yang menembaki secara brutal agar tepat mengenai Alpha. Alpha terus berlari sesampai Hulu Sungai. Alpha berhenti karena sudah kelelahan pilihan satu-satunya adalah bagaimana Alpha harus melawan manusia gila itu. Sekuat tenaga Alpha menyerang manusia itu. Namun serangan itu dengan mudah ditepis Alpha berkali-kali dipentalkan dan dibanting.

“Arggghhhh….” ringkih Alpha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun